Jemput Bola Rekam e-KTP di Pedalaman Seluma

Jemput Bola Rekam e-KTP di Pedalaman Seluma

Lewati Jalan Berlumpur, Sehari Bisa Rekam Data 500 Warga Pelayanan keliling perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) oleh tim Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Seluma patut di acungi jempol. Minimnya sarana dan prasarana di sejumlah desa yang berada di pedalaman Kabupaten Seluma, bukanlah penghalang utama untuk melakukan perekaman. Seperti yang dilakukan petugas honorer Administrasi Kepedudukan dan Catatan Capil Kabupaten Seluma, Agus Setiawan (30) dan rekannya, hampir setiap hari mendatangi sejumlah kawasan terpelosok di kabupaten pemekaran itu. JEFRIANTO, Seluma Selain melakukan pelayanan perekaman dan pencatekan KTP di kantor Disdukcapil, pegawai di Disdukcapil Seluma Seluma harus turun ke desa-desa yang ada di pedalaman. Jika itu tidak dilakukan, ditakutkan target pendataan penduduk yang belum memiliki e-KTP di daerah itu tidak akan tercapai.

Dengan berbekal kendaraan dobel gardan, 3 alat perekaman seperti server, UPS, laptop, tim dari Disdukcapil mendatangi sejumlah desa pedalaman yang selama ini susah diakses dengan kendaraaan biasa.

Setiap jemput bola dalam perekaman ini, dibagi sejumlah tim. Satu tim tersebut ditemani 3 tenaga administrasi kependudukan lainnya termasuk Sekretaris Dukcapil, Gun Ibrori SPd yang selalu setia menemani pegawaunya melakukan jemput bola perekaman e-KTP.

\"Jemput bola ini harus dilakukan, selain wilayah desa yang memang berada di pedalaman sehingga warga enggan datang ke kantor kecamatan atau ke dinas, juga minimnya kedasaran warga untuk melakukan perekaman e-KTP,\" ungkap Agus.

Salah satu cara agar warga mau merekam e-KTP, tim perekaman terlebih dahulu berkoordinasi dengan kades dan pihak kecamatan yang dituju, agar mengerahkan warganya untuk merekam e-KTP. Setelah itu, saat tim tiba di lokasi, warga biasanya sudah ramai menunggu.

\"Biasanya, dalam satu titik lokasi perekaman bisa merekam data 400 hingga 500 orang warga. Sedangkan di kantor, maksimalnya kita hanya bisa mencapai 150 orang dalam sehari,\" kata Wawan. Wawan menceritakan, kawasan yang telah didatangi dalam perekaman meliputi kawasan pedalaman di Kecamatan Ilir Talo, Semidang Alas (SA), Ulu Talo, dan Seluma Selatan. Dipilihnya empat kecamatan itu karena untuk bisa menuju sejumlah desa di wilayah itu sangat sulit. Mengingat akses jalannya seperti kubangan kerbau.

“Lokasi menuju Lubuk Resam, Renah Gajah Mati (RGM) itu merupakan tersulit, karena jalannya yang masih berlumpur. Terkadang tim ikut membantu kendaraan warga yang terpater di kubangan lumpur,” sampainya.

Wawan mengaku, diawal-awal mereka melakukan jemput bola perekaman e-KTP, sangat sedikit warga yang merespon. Namun setelah diberikan batas akhir perekaman lalu, wargapun berbondong-bondong untuk merekam KTP. Baik mendatangi pelayanan keliling maupun mendatangi kantor Disdukcapil atau kecamatan langsung.

Sayangnya, kata dia, saat inoi pencetakan e-KTP tidak bisa dilakukan. Mengingat dari 4 alat pencetak yang dimiliki hanya satu yang bisa dipergunakan, dan itupun juga mulai rusak. Sehingga harus diperbaiki kembali ke Jakarta. “Daftar tunggu pencetaakan e-KTP saja sekarang telah mencaai 2000 lantaran alat cetak kita rusak,” sampainya.

Sampai saat ini jumlah warga Seluma yang sudah melakukan perekaman e-KTP sebanyak 118 ribu, 7 ribu warga belum mendapatkan fisik KTP.(***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: