KASUS GANTUNG DIRI MARAK

KASUS GANTUNG DIRI MARAK

 Tempo Sebulan, Tiga Orang Akhiri Hidup

\"065005_34477_Gantung_Diri_Besar_ilus\"

CURUP, BE- Selama bulan Agustus tahun 2016 ini, aksi bunuh diri di Kabupaten Rejang Lebong marak terjadi. Hal tersebut terlihat dari adanya tiga aksi bunuh diri yang terjadi pada bulan Agustus ini. Aksi bunuh diri pertama terjadi pada Minggu (14/8) dini hari korbannya adalah Windi (20) warga Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh sang ibu pada Minggu pagi sekitar pukul 05.30 WIB, saat itu korban dalam posisi tergantung menggunakan dasi sekolah disatu besi yang ada digudang dekat dapur rumah korban.

Kemudian aksi bunuh diri dengan cara gantung diri kembali terjadi pada Senin (22/8) lalu, korbannya adalah Lestari (18) gadis Desa Air Bening Kecamatan Bermani Ulu Raya. Kejadian nahas yang dialami korban sekitar pukul 09.00 WIB saat rumah salam keadaan kosong.

Korban mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan diri menggunakan selendang. Dimana selendang yang digunakan korban diikat dipentilasi pintu kamar korban.

Korban pertama kali diketahui melakukan aksi gantung diri oleh sang ayah Muryadin sekitar pukul 10.00 WIB saat baru pulang dari kebun. Melihat anaknya sudha tergantung kemudian sang ayah langsung memanggil para tetangga dan petugas yang kemudian mengevakuasi tubuh korban.

Kemudian aksi bunuh diri yang terakhir terjadi pada Senin (29/8) malam sekitar pukul 20.30 WIB. Korbannya adalah Pendi (35) warga RT 7/3 Kelurahan Kampung Jawa Kecamatan Curup Tengah. Korban mengakhiri hidupnya dengan cara mengantungkan diri dengan selembar kain di kamar mandi rumah korban.

Korban diketahui pertama kali oleh isterinya yang saat itu melihat korban sudah tergantung menggunakan kain di kamar mandinya. Sang istri yang panik kemudian meminta pertolongan warga, kemudian korban langsung diturunkan, meskipun sudah meninggal dunia namun jasad korban sempat dibawa ke RSUD Curup untuk divisum.

Setelah itu jenazah korban langsung dibawa ke Padang Pariaman untuk dimakamkan oleh pihak keluarga

Belum diketahui persis penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, namun diduga karena mengalami gangguan jiwa. Dimana berdasarkan data yang berhasil dihimpun Bengkulu Ekspress, sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat dibawa pihak kelurga untuk berobat di rumah sakit jiwa yang ada di Kota Bengkulu serta berobat kepada sejumlah paranormal lantaran mengalami gangguan kejiwaan.

Sementara itu, Kapolres Rejang Lebong, AKBP Dirmanto SH SIK melalui Kasat Reskrim AKP Chusnur Qomar SH SIK membenarkan adanya warga Kampung Jawa yang bunuh diri pada Senin malam. Dijelaskan Kasat hingga kemarin pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui pasti penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya.

\"Dari hasi pemeriksaan yang dilakukan, korban ini murni bunuh diri, karena tidak ditemukan bekas pukulan benda tumpul maupun tajam ditubuh korban,\" terang Kasat.

Bahkan untuk mengetahui pasti penyebab korban nekat menggantung diri, penyidik akan memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: