Dukungan Fiktif Terus Teruangkap

Dukungan Fiktif Terus Teruangkap

\"Calon

PONDOK KELAPA, BE- Memasuki hari kedua verifikasi faktual (Vertual) Kamis (25/8) kemarin, terungkap bahwa ratusan dukungan bakal calon independen diduga fiktif. Ini diungkapkan Kepala Desa (Kades) Srikaton Blok 5, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), M Sarjoni, ditemui BE, kemarin.

Dia menjelaskan sebanyak 252 dukungan yang diduga fiktif, terdiri dari 226 dukungan untuk bakal pasangan calon (paslon) Medi Hasferi-Irman Jaya dan 26 dukungan untuk pasangan Henry Koestomo-Ismail Bakaria. Dukungan fiktif ini diketahui setelah dirinya melakukan pemeriksaan ulang terhadap berkas dukungan hasil verifikasi administrasi yang diberikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui Pantia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pondok Kelapa.

Menurut Kades, selain merasa tak pernah memberikan dukungan, diduga pengumpulan KTP tersebut sudah dilakukan sejak lama. Pasalnya, dari dukungan yang diterima PPS, tercatat banyak pendukung yang sudah tak lagi berdomisili di Desa Srikaton, meninggal dunia (MD), penyelenggara pemilihan kepala daerah (pilkada) hingga perangkat desa.

\"Bahkan, nama saya juga tercantum sebagai salah satu pendukung salah satu bakal paslon Bupati dan Wakil Bupati benteng. Faktanya, saya tidak pernah memberikan dukungan kepada siapapun. Saya juga tidak senang diperlakukan seperti ini. Seolah nama kami dijual tanpa sepengetahuan,\" geram Kades.

Sementara itu, ketika ditanya asal KTP tersebut sampai ditangan bakal paslon indenpenden, Kades tak bisa menjelaskan secara gamblang. \"Saya juga tak tahu dari mana mereka mendapatkan foto kopi KTP saya dan ratusan warga lainnya,\" pungkasnya.

Senada dengan disampaikan Kades, Junita (29), warga Srikaton menuturkan hal serupa. Meski tercatat sebagai salah satu pendukung, ia mengaku tak pernah didatangi oleh bakal pasangan calon ataupun tim pemenangan bakal paslon Bupati dan Wakil Bupati dari jalur perseorangan. \"Nama saya tercantum sebagai pemberi dukungan, padahal saya tak pernah memberikan dukungan. Seharusnya, mereka (bakal paslon) harus jujur, jangan menipu kami yang hanya masyarakat kecil,\" kesal Junita.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Benteng, Asmara Wijaya ST mengaku bahwa pihaknya masih akan terus melakukan vertual sejak tanggal 24 Agustus hingga 6 September 2016 mendatang.

Selama proses vertual, pihaknya telah membekali masing-masing PPS sebuah formulir A5KWK yang akan digunakan ketika menemui dukungan yang diduga fiktif. \"Jika ada masyarakat yang merasa tak pernah memberikan dukungan, silahkan mengisi formulir A5 KWK yang disiapkan PPS. Jika mereka tidak mau mengisi formulir tersebut, mereka dianggap sebagai pendukung.

Setelah mengisi formulir A5 KWK, masyarakat tersebut akan dikeluarkan dari daftar pendukung dengan keterangan tidak memenuhi syarat (TMS). Melalui Vertual, diprediksi dukungan akan kembali berkurang,\" jelas Asmara Wijaya.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: