Tolak Full Day School

Tolak Full Day School

Guru Anggap Belum Tepat dan Tak Efektif

BENGKULU, BE- Menteri Pendidikan dan kebudayaan Prof Muhajir Effendy, menggagas rencana sistem belajar sehari penuh di sekolah atau full day school.

Gagasan ini pun menjadi perbincangan hangat di kalangan tenaga pendidik tak terkecuali di Kota Bengkulu. Pada umumnya para Oemar Bakri yang mengajar di sekolah negeri menolak gagasan tersebut, karena dinilai belum tepat dan kurang efektif diterapkan di daerah.

Rozali SPd, guru SDN 19 Kota Bengkulu menanyakan apakah gagasan atau wacana Mendikbud telah melalui pengkajian.

\"Dari Kemendikbud itu sudah survei ke daerah apa belum, apakah daerah terpencil juga diterapkan full day school, \" katanya.

Dicontohkan di sekolahnya dia mengajar, tengah menerapkan sistem paralel (belajar pagi dan siang) apakah bisa menerapkan full day school, kondisinya saat ini mengalami kekurangan lokal. Kalau dipaksakan full day school, maka sekolah harus siap menambah pembangunan gedung baru.

Full day school pun memiliki dampak terhadap beban kerja guru sekaligus berpengaruh terhadap finansial keluarga. \"Mungkin menurut pemerintah penghasilan guru cukup, cuma mereka yang masih punya balita dan harus di titipkan hingga satu hari maka akan keluar cost lain, \" cetusnya.

Dampak full day School lainya adalah orang tua pun kesulitan dalam melakukan pengawasan terhadap anak kita sendiri. \"Apakah beban pengawasan anak kita dibebankan kepada guru lain juga, \" ujarnya.

Ia pun tak menampik penerapan belajar enam hari hingga pukul 13.00 WIB kegiatan belajar mengajar sudah tidak efektif, apalagi kegiatan belajar mengajar dilakukan hingga sore pukul 17.00 wib diperkirakan tidak terserap maksimal, dan perlu pengawasan ektra.

Sementara itu, Evrina guru yang juga wakil kurikulum SMKN 1 Kota Bengkulu pun menolak penerapan full day school.

Menurutnya wacana mendikbud harus melalui pengkajian ulang, sehingga jelas apa yang diajarkan terhadap anak dalam memperoleh pendidikan satu hari full di sekolah.

\"Secara general saya tidak setuju penerapan full day school, namun jika ini tetap dilakukan mau tidak mau guru harus mengikuti aturan itu, \" bebernya.

Banyak belajar di sekolah memiliki dampak positif dan negatifnya, tapi banyak negatifnya. Sistem ini justru akan menjauhkan antara anak dengan orang tuanya. Menurut Evrina justru berbanding terbalik dengan apa yang digagas Mendikbud. Justru ia tetap memiliki peran pendidikan dari keluargalah yang paling tepat diterapkan pada anak-anak.

\"Saya sangat yakin pendidikan dalam keluarga itu tidak ada tandinganya, tanpa ada pendidikan dari lingkungan keluarga tidak akan menjadikan siswa yang berkarakter, \" cetusnya.

Keinginan pemerintah, dengan menerapkan full day school menginginkan anaknya bisa lama disekolah, sehingga bisa dieksplor semua pengetahuanya, tapi pemerintah juga lupa pendidikan itu semua tidak cukup, anak perlu dekat dengan orang tuanya, berinteraksi di lingkungan sekitar.

Tidak semua sekolah cocok menerapkan sistem ini, perlu fasilitas sekolah yang memadai. Ia pesimis jika wacana ini diterapkan akan berdampak terhadap anak didk itu sendiri. Contohnya saja saat ini sisa pulang pukul 15.00 wib saja para siswa sudah pada bosan, gimana jika belajar hingga sore tingkat disiplin akan menurun.

Dibatalkan

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan akan membatalkan rencana perpanjangan jam sekolah dasar dan menengah jika masyarakat keberatan. Perpanjangan jam sekolah yang ramai disebut sebagai full day school itu bertujuan memperpendek waktu di luar sekolah. Dengan waktu panjang di sekolah, siswa mendapat tambahan jam untuk belajar pendidikan karakter budi pekerti dari para guru.

\"Jika memang belum dapat dilaksanakan, saya akan menarik rencana itu dan mencari pendekatan lain,\" kata Muhadjir dalam konferensi pers di restoran Batik Kuring, Jakarta, 9 Agustus 2016.

\"Masyarakat harus mengkritik gagasan ini, jangan keputusan sudah saya buat kemudian merasa tidak cocok, \" katanya.

Ide sekolah sehari penuh diperoleh dari Finlandia yang, dinilai Muhadjir, memiliki sumber daya manusia terbaik karena para siswa diberi pendidikan karakter. Di Indonesia, Kementerian Pendidikan baru memetakan sekolah mana saja yang sudah siap mengimplementasikan perpanjangan jam sekolah itu.

Perpanjangan jam sekolah itu dianggap Muhadjir dapat membantu guru mendapatkan tambahan jam mengajar 24 jam per minggu sebagai syarat mendapatkan sertifikasi guru. \"Guru yang mencari tambahan jam belajar di sekolah nanti akan mendapatkan tambahan jam itu dari ini,\" katanya.

Muhadjir juga merasa para siswa akan lebih aman jika berada di sekolah sampai orang tua menjemputnya. \"Saya ingin sekolah yang menjadi rumah kedua, bukan swalayan atau mal,\" katanya. Menurut Muhadjir, teknis pelaksanaan sistem itu akan diatur lebih rinci oleh komite sekolah, yang berisi para orang tua siswa.

Asal-usul sekolah sehari penuh itu, kata Muhadjir, berawal dari idenya mengimplementasikan Nawacita. Muhadjir merumuskan bahwa pendidikan dasar harus mengubah porsi pendidikan menjadi 70 persen pendidikan karakter dan 30 persen pendidikan pengetahuan. Di level sekolah menengah, angka itu diubah menjadi 60 dan 40 persen.

Ukuran pendidikan karakter adalah kejujuran, toleransi, disiplin, hingga rasa cinta Tanah Air. Muhadjir merasa mata pelajaran biasa tidak akan mampu mengajarkan pendidikan itu. \"Harus ada kegiatan ekstrakurikuler, sehingga kami merasa perlu ada penambahan waktu,\" tuturnya.

Dalam sesi ekstrakurikuler itu, menurut Muhadjir, siswa tidak akan dibebani mata pelajaran. Waktu akan diisi dengan kegiatan semacam menari dan bernyanyi. \"Mereka akan bergembira,\" ucapnya.

Muhadjir mengklaim ide ini sudah disambut baik Wakil Presiden Jusuf Kalla. \"Beliau berpesan supaya ide ini dipelajari lebih saksama dan, jika memang bagus, akan diterapkan secara lebih luas,\" ujarnya. Ketika sistem sudah siap diimplementasikan, Muhadjir akan melapor ke Presiden Joko Widodo. \"Keputusan ada di tangan Presiden.\"

Adapun dampak terhadap ekonomi dan anak sudah dikaji Kementerian, tapi akan dibahas lagi dengan komite sekolah. \"Soal anggaran, ini kan masih ide, kalau tidak disetujui, ya, tidak apa-apa,\" katanya.(247/jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: