Langgar SOP Hingga Kekurangan Personel
Pengakuan Mantan Kalapas
BENGKULU, BE - Mantan Kalapas Kelas II A Bengkulu, FA Widyo Putranto Bc Ip memberikan komentar, terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) Lapas selama ia menjabat. Ia mengakui, jika SOP Lapas Kelas II A Bengkulu kurang begitu dijalankan dan sering dilanggar. Beberapa kendala, sehingga SOP tidak bisa dijalankan, seperti ketentuan jam besuk bagi warga binaan yang kerap dilanggar.
\"Selama saya menjabat, SOP yang dijalankan secara keseluruhan sudah sesuai aturan. Namun masih ada kendala, salah satunya warga binaan yang melanggar aturan jam besuk,\" jelas Widyo saat dikonfirmasi BE, kemarin.
Saat disinggung mengapa hal tersebut tidak bisa dicegah petugas Lapas, Widyo beralasan, jika ada penolakan dari petugas Lapas dan keluarga warga binaan akan marah. Hal ini lah yang mendasari beberapa oknum petugas Lapas mengizinkan keluarga warga binaan menjenguk di luar jam besuk. Untuk diketahui, Lapas Kelas IIA Bengkulu memberikan jadwal besuk dari hari Senin sampai Jum\'at.
\"Banyak keluarga marah-marah jika tidak diizinkan menjenguk keluarganya di luar jam besuk,\" jelas Widyo lagi.
Selain masalah jam besuk yang kerap dilanggar, kurangnya petugas Lapas Kelas IIA Bengkulu juga menjadi kendala. Ketika kekurangan petugas lapas, potensi pelanggaran yang dilakukan warga binaan dan oknum petugas lapas juga sangat besar. Hal ini terbukti dari razia yang dilakukan Polres Bengkulu ditemukan banyak sekali barang yang dilarang masuk area lapas salah satunya narkoba dan puluhan handphone.
Bahkan beberapa barang tersebut ditemukan terkubur di dalam tanah. Menanggapi hal ini, Widyo mengakui, jika petugas Lapas memang kurang. Setidaknya diperlukan 50 petugas Lapas memantau aktivitas warga binaan Lapas Kelas IIA Bengkulu yang jumlahnya 800 orang tersebut. Agar tidak terjadi pelanggaran lagi, Widyo menyarankan, untuk Kalapas baru nantinya untuk memeriksa semua petugas Lapas yang memasuki area Lapas. Selain itu kerja sama dengan pihak kepolisian perlu ditingkatkan. Jika perlu, polisi dilibatkan dalam patroli Lapas yang dilakukan setiap minggu.
\"Kerja sama dengan polisi dan TNI dalam setiap kesempatan pengamanan dan pemeriksaan di Lapas perlu ditingkatkan. Selain petugas Lapas yang kurang, akan lebih efektif jika bekerja sama terkait pengamanan,\" tutup Widyo yang akan menempati jabatan baru sebagai Kasubdit Pencegahan dan Pemeliharaaan Keamanan Ditjenpas.
Menanggapi hal ini, Kapolres Bengkulu, AKBP Adrian Indra Nurinta SIK menegaskan, jika pihaknya siap bekerja sama dengan pihak Lapas dalam setiap kesempatan pengamanan. Bahkan, Kapolres berpendapat jika pihak Lapas tidak akan sanggup mengamankan sendiri tanpa ada kerja sama dengan polisi atau TNI.
\"Memang seharusnya Lapas bermitra dengan kami terkait pengamanan. Karena Lapas tidak akan sanggup mengamankan warga binaan dengan jumlah petugas lapas saat ini,\" ungkap Kapolres.
Terkait SOP Lapas, Kapolres menegaskan, perlu ada perbaikan dari pihak terkait. Mengingat SOP Lapas Kelas IIA Bengkulu sudah jelas dilanggar oleh oknum petugas Lapas itu sendiri. Terbukti dari penyelidikan sementara jika otak kerusuhan lapas ialah KPLP Lapas berinisial HT.
\"Seharusnya pihak kementerian bisa melihat kasus ini untuk memperbaiki SOP Lapas Kelas IIA Bengkulu,\" tegas Kapolres.(167)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: