Hari Pertama Sekolah, Puluhan Guru Tak hadir

Hari Pertama Sekolah, Puluhan Guru Tak hadir

 HARI pertama masuk sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas dan Lebaran 2016. Pemandangan yang cukup menarik pun terlihat di banyak sekolah saat para orang tua dengan semangat mengantarkan anaknya untuk menatap hari pertama sekolah ini.

Di sejumlah sekolah di Provinsi Bengkulu sejumlah siswa didampingi orangtuanya. Antusiasme orang tua itu selain didukung dengan imbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengantarkan anaknya ke sekolah, juga dikarenakan sikap orang tua yang belum rela melepaskan anaknya berangkat sekolah sendirian.

Pantauan BE di SDN 65 kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma, sejak pukul 06.00 WIB orang tua sudah terlihat antri didepan kelas anaknya, tujuan mereka untuk membantu anaknya mencarikan bangku agar dapat di posisi depan. Bukan hanya mereka yang baru pertama mengantarkan anaknya ke sekolah, ada juga yang sengaja datang untuk mencari bangku anaknya.

Pertama sekolah juga membuat sejumlah orang tua deg-degan, begitu pintu kelas dibuka penjaga sekolah, sejumlah siswa yang hadir bersama orang tuanya memasuki kelas, dan memilih dan mengambil posisi paling depan.

Bambang, mengaku sengaja datang lebih awal, hal itu dilakukan supaya anaknya bisa mendapatkan bangku yang berada di depan. \" Sengaja datang pagi banget, kalau siang nanti ngak dapat bangku didepan, \" ungkapnya. Alasan memilih bangku karena dengan duduk di depan anak akan lebih kosentrasi, tandasnya.

Pandangan serupa juga terjadi di SDN 20 Kota Bengkulu, sejumlah siswa datang lebih awal. Bedanya walimurid dikumpulkan kemudian dilakukan pencabutan undian (lotre) penentuan kelas dan ini berlaku untuk semua kelas mulai kelas 1 hingga kelas 6.

Setelah dilotre, para murid berhamburan menentukan tempat duduk, dan lagi-lagi masih ditemani orang tua. Sejumlah siswa berlarian kedalam kelas, dan berebutan memilih didepan. Di hari pertama sekolah hampir semua pelajar belum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Perdana sekolah dimanfaatkan sekolah untuk berkomunikasi pertemuan guru dengan orang tua, perkenalan antar siswa dikelas, dan khusus kelas tinggi melakukan kebersihan.

Bagi siswa kelas tinggi, bersekolah mungkin sudah menjadi hal biasa. Berbeda dengan anak yang baru kelas satu di SD. Sekolah selaku rumah kedua itu mungkin terlihat asing. Sekolah bisa jadi tempat menyenangkan dan sebaliknya, menjadi tempat yang bikin anak stress. Pasalnya di hari pertama sekolah tidak semua siswa terlihat semangat, senang di sekolah baru. Ternyata ada juga si anak ketakutan, bahkan sampai menangis, saking ketakutanya si kecil pun meminta si ibu menemaninya di kelas.

Salah satu guru Tecy, menuturkan berebut bangku dan siswa duduk di depan akan pintar hanyalah kepercayaan orang tua semata, dengan harapan anaknya dapat belajar fokus dan cepat pintar. Duduk di bangku paling depan tidak menjamin anak menjadi pintar, karena meski duduk di manapun berada, guru akan memberikan perlakuan yang sama terhadap anak-anaknya.

Sementara kepala SMPN 8 Kota Bengkulu, Salmi SPd menuturkan dihari pertama masuk sekolah, orang tua mengantarkan anaknya ke sekolah dilibatkan langsung mengikuti pelaksanaan upacara bendera.

Ia menyambut baik atas instruksi Mendikbud, dimana orang tua dapat mengantar ke sekolah dengan tujuan mengenalkan anaknya dengan lingkungan sekolah. Tetapi bila dilakukan berlebihan maka akan menjadi tidak baik dan bisa menganggu. Pasalnya jalanan menuju sekolah menjadi macet, karena parki kendaraan orang tua.

Puluhan Guru Tak Hadir

Hari pertama sekolah, kemarin (18/7) masih ditemukan guru yang nambah libur, jumlahnya pun fantastis mencapai puluhan orang. Berdasarkan data yang masuk ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, hingga pukul 13.00 wiB guru yang tidak hadir mencapai 21 orang, yakni 3 orang tanpa keterangan, 1 orang sakit dan 17 orang izin.

Guru terbanyak tidak hadir dari jenjang SMA mencapai 13 orang sisanya SD 5 orang guru, SMP 2 orang, dan SMK 1 orang.

\"Kita sudah menyebarkan seluruh pengawas untuk memantau ke seluruh sekolah, dari data yang sudah masuk diketahui 21 orang guru tidak hadir dihari pertama, \" ungkap Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Dra Hj Erita Fahmi MPd.

Diperkirakan guru yang tidak hadir akan kembali bertambah, pasalnya belum seluruh data sekolah masuk ke Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Bengkulu. Selanjutnya, guru yang tidak hadir akan dipanggil, dan diminta keteranganya apa alasan mereka ini tidak hadir, khusus guru yang tidak ada keterangan akan diberikan sanksi tegas, mereka akan diberikan pembinaan dan akan disanksi dengan mengikuti apel pagi di Dinas Pendidikan dan kebudayaan selama satu pekan lamanya.

Kepala SMAN 7 Kota Bengkulu, Sarjono SPd saat dikonfirmasi mengatakan guru yang tidak hadir saat hari pertama berjumlah 2 orang dari 85 guru. Tidak hadirnya dua guru itu lantaran izin karena anaknya tengah sakit, dan satu lagi mengantarkan anaknya bersekolah ke Luar daerah provinsi Bengkulu. \"Surat izinya sudah disampaikan, \" katanya.

Sementara pemantauan hari pertama masuk sekolahpun menjadi perhatian organisasi profesi Persatuan Guru Republik Indonesia. Organisasi itu telah menyebarkan tim untuk melakukan pendataan guru yang malas masuk kerja. Mantan kepsek SMPN 4 Kota Bengkulu itupun sangat menyesalkan adanya guru yang malas.Dan Dikbud diminta tegas dalam memberikan sanksi. \" Silahkan guru yang malas ngantor dibina, dan bisa mengikuti apel pagi di Dikbud,\". katanya.

Guru yang sulit dibina dapat diberikan sanksi berat mulai sanksi disiplin, bisa juga disanksi seperti dijemur saat jam apel, dengan pemberian sanksi seperti ini akan menjadi cambukan bagi para tenaga pendidik itu sendiri, tutupnya. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: