Menikah Membuat Anda Bisa Bertahan dari Serangan Jantung
MENIKAH bisa meningkatkan kemungkinan bertahan hidup dari serangan jantung. Hal ini terungkap dalam presentasi penelitian British Cardiovascular Society (BCS) Conference di Manchester, Inggris. \"Sekitar 25.000 pria dan wanita Inggris mengalami serangan jantung,\" kata rekan penulis studi, Dr. Nicholas Gollop, seperti dilansir laman Today, Senin (4/7). Berdasarkan temuan, jika pasien dibagi berdasarkan status perkawinan, yang menikah adalah 14 persen lebih mungkin untuk bertahan hidup dari serangan jantung jika dibandingkan dengan mereka yang single. Para peneliti melacak pria Inggris dan wanita yang berusia 67 tahun dan dirawat di rumah sakit antara bulan Januari tahun 2000 dan Maret 2013. Pasien bercerai adalah 6 persen lebih mungkin untuk meninggal selama tujuh sampai delapan tahun masa tindak lanjut, dibandingkan dengan mereka yang single. \"Kami berhipotesis bahwa faktor psikososial terkait dengan perceraian, seperti depresi, kecemasan dan stres, meningkatkan risiko kematian setelah serangan jantung,\" kata rekan penulis studi, Dr. Rahul Potluri, pendiri founder of the Algorithm for Comorbidities, Associations, Length of stay and Mortality (ACALM) Study Unit. Para peneliti Inggris mengatakan bahwa studi ini menggarisbawahi pentingnya dukungan sosial bagi orang-orang yang pernah mengalami serangan jantung. Ini tidak berarti bahwa orang harus menikah untuk meningkatkan kemungkinan mereka bertahan hidup dari serangan jantung. \"Apa yang kami temukan adalah bahwa pasien single dan bercerai harus memiliki jaringan dukungan yang tepat setelah pulang dari rumah sakit yang bisa menggantikan jenis dukungan yang Anda bisa dapatkan dalam pernikahan,\" jelas Potluri. Itu mungkin berarti lebih condong pada lingkaran teman-teman atau mendaftar untuk kelompok dukungan setelah serangan jantung. \"Studi ini tidak menentukan apakah ada perbedaan antara pria dan wanita ketika datang ke manfaat pernikahan pada kelangsungan hidup serangan jantung,\" kata Dr. Joon Lee, seorang ahli jantung dan Direktur Jantung dan Vascular Institute di University of Pittsburgh Medical Pusat. \"Sebagian besar dari kita memahami bahwa pria menikah melakukan lebih baik setelah peristiwa kardiovaskular,\" kata Lee. \"Dan efeknya tidak hanya pada serangan jantung, namun juga meluas ke operasi jantung,\" pungkas Lee. (fny/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: