Stop Peredaran Narkoba

Stop Peredaran Narkoba

BENGKULU, BE - Pencegahan peredaran narkoba tidak dapat hanya dilakukan oleh kelompok ataupun instansi tertentu saja, melaikan harus harus dilakukan secara bersama-sama. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Wakil Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA. Karena menurut hasil surve, penyalahgunaan narkoba terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

\"Langkah ini harus dilakukan bersama-sama. Ketika kita bersatu dan komitmen untuk memberantas narkoba. Maka barang haram ini mampu kita minimalisirkan, bahkan mampu kita brantas sampai keakar-akarnya,\" ujar Rohidin dalam sambutan peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) di halaman Kantor Gubernur, kemarin (27/6)

Lanjutnya, dari hasi survei tahun 2015 saja, prevalensi penyalahgunaan narkoba sebesar 2,20 persen atau lebih dari 4 juta orang se-Indonesia. Dimana angka itu, mencakupi penyalahgunaan coba pakai, teratur pakai maupun pecandu. Belum lagi dari rembaga rehabilitasi milik pemerintah, telah merehabilitasi sebanyak 42.429 orang pecandu. Dimana hanya sekitar 2.500 orang ini direhabilitasi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).

\"Ini bukti yang tak bisa kita pungkiri. Maka perlu mendapatkan perhatian serius,\" tegasnya.

Wagub juga menegaskan, dalam mengatasi permasalah narkoba selai bersama-sama. Penanganan ini juga harus dilakukan secara terintegritasi dan komitmen. Dengan upaya itu, tentu langah tegas dan strategis juga mampu untuk dilakukan. Namun terap mengedepankan kejujuran dan sepirit nasionalismen serta partiotisme. \"Langkah ini untuk menjaga kedaulatan hukum negra dan menegakkan peraturan hukum yang berlaku. Bukan menjadi bagian dari permasalahan kejahatan narkotika itu sendiri,\" tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Wagub yang didampingi oleh Kepala BNNP Bengkulu Budiharso juga menempelkan stiker stop narkoba dikantor gubernur. BNN Provinsi Bengkulu juga memberikan penghargaan kepada aktivis anti narkoba Bengkulu. Dimana penghargaan ini diberikan kepada Ketua Gepenta Bengkulu Iryanka Aditya dan Pimpinan Pondok Pesantren Al Mubtadien Bengkulu KH Abdul Muntaqim Ahmad. Kepala BNNP Bengkulu, Budiharso mengatakan penghargaan ini diberikan atas kegiatan kedua aktivis ini dalam melakukan gerakan anti narkoba.

\"Terimakasih telah membantu pemerintah dalam melakukan pencegahan narkoba. Karena Narkoba ini adalah musuh kita, dan semua elemen harus bersatu untuk memeranginya,\" ujar Budiharso.

Bang Ken, Rekomendasikan tolak narkoba

Dalam kesempatan yang sama, Senartor asal Bengkulu, H Ahmad Kenedi SH MH yang akrab disapa Bank Ken, ini juga merekomendasikan 5 cegah dan tolak narkoba ke pemerintah pusat. Dimana 5 rekomendasi ini dijaring melalui diskusi bersama alamet penggerak berantas narkoba dan para wartawan.

5 Rekomedasi itu ialah, aparat penegak hukum harus memberikan hukuman setimpal bagi dinsikat, pengedar dan kurir narkoba. Kedua, kepada Pemprov Bengkulu maupun Pemda kabupaten dan kota untuk menyediakan anggaran dalam menuntaskan peredaran narkoba. Ketiga, memutuskan komunikasi dan mengintensifkan pengawasan serta penjagaan bagi pelaku/sendikat pengedar narkoba di dalam Lapas.

Keempat, bagi keluarga korban/pencandu narkoba untuk segera melakukan rehab dan kelima kepada seluruh penggiat narkoba untuk terus berjuang bersama-sama melawan peredaran narkoba. \"Ini aspirasi yang tecetus bersama, akan kita sampaikan dengan pemerintah pusat. Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan kebijakan,\" terang Bang Ken.

Dikatakannya, rekomendasi ini juga harus menjadi perhatian bagi semua stakeholder yang berkepentingan.

\"Revolusi mental untuk generasi penerus bangsa, harus diwujudkan. Kita tidak mau penerus bangsa, rusak hanya karena narkoba,\" tandasnya. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: