Harga Daging Masih Tinggi

Harga Daging Masih Tinggi

CURUP, Bengkulu Ekspress - Memasuki minggu kedua bulan Ramadan 1437 hijriah tahun 2016, harga daging di Kabupaten Rejang Lebong masih terbilang tinggi. Harga daging yang tinggi tersebut baik untuk daging sapi maupun daging ayam. Berdasarkan pantauan Bengkulu Ekspress, saat ini harga daging sapi di sejumlah pasar yang ada di Rejang Lebong masih berkisar antara Rp 110 hingga Rp 120 ribu per Kg. Sedangkan untuk harga daging ayam diangka Rp 38 ribu per Kg. \"Untuk harga daging sapi saat ini memang masih berkisar antara Rp 110 hingga Rp 120 ribu per Kg,\" ungkap Muar (51) pedagang daging sapi di kawasan Pasar Atas Kota Curup. Sementara itu, Anita (40) pedagang ayam di Pasar Atas Kota Curup menjelaskan kenaikan harga daging ayam saat ini dikarenakan adanya kenaikan dari pemasok ayam kepada para pedagang. Dimana saat ini untuk harga satu ekor ayam potong yang masih hidup sebesar Rp 30 ribu. \"Ditambah dengan biaya lainnya yaitu biaya potong dan pengolahaannya maka kita jual diharga Rp 38 ribu,\" ungkap Anita. Kenaikan harga ayam ini sendiri, menurut Anita memang terjadi sejak masuk bulan suci Ramadan beberapa waktu lalu. Karena sebelum puasa harga daging ayam potong masih dikisaran Rp 28 ribu hingga Rp 29 ribu per Kg. Menyikapi masih tingginya harga komoditas daging tersebut, Kepala DinasPeternakan dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Ir. Amrul Eby MM mengakui khusus untuk harga daging ayam memang mengalami kenaikan. \"Kalau untuk harga daging sapi masih dalam kategori normal, karena dari dulu harga daging sapi di Rejang Lebong berkisar dari Rp 100 ribu hingga Rp 120 ribu per Kg, baik saat puasa maupun hari-hari biasanya,\" jelas Eby. Sedangkan untuk kenaikan harga daging ayam menurut Eby dikarenakan adanya kenaikan harga dari pemasok ayam sehingga secara tidak langsung pedagang juga harus menaikkan harga. Dijelaskan Eby kenaikan harga dari pemasok ayam ini berkisar antara Rp 3 ribu hingga Rp 3 ribu per Kg. \"Karena dari pemasoknya sudah mengalami kenaikan, maka secara otomastis harga ditingkat penjual juga mengalami kenaikan,\" paparnya. Dalam kesempatan tersebut, Eby juga mengakui dari hasil pemantauan yang mereka lakukan, kenaikan harga daging khususnya daging ayam ini murni karena adanya kenaikan modal pedagang bukan inisiatif pedagang sendiri untuk menaikkan disaat permintaan ayam cukup tinggi saat puasa seperti ini. \"Kalau dari pasokan saat ini tidak ada masalah karena selain dari Rejang Lebong juga ada dari luar daerah, namun kenaikan yang terjadi kemungkinan dipicu oleh meningkatknya permintaan selama puasa ini,\" tambah Eby. Di sisi lain, dalam mengatasi gejolak harga daging yang mengalami kenaikan setiap tahunnya ini, Eby berharap bersama pihak terkait kedepannya bisa menganggarkan kegiatan operasi pasar untuk mengendalikan harga daging ini. Karena menruut Eby ia sendiri mengakui selama ini memang tidak ada anggaran operasi pasar untuk mengendalikan harga daging di Rejang Lebong. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: