Turis Mancanegara Singgah ke Bengkulu

Turis  Mancanegara  Singgah ke Bengkulu

TELUK SEGARA, BE - Cuaca ekstrim tak menyurutkan sekitar 34 wisatawan asal mancanegara untuk singgah di Provinsi Bengkulu. Para turis yang merupakan penumpang kapal pesiar MV Clipper Odyssey merapat di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Seperti diketahui kapal pesiar ini memiliki panjang kurang lebih 200 meter, dengan jumlah penumpang 120 orang dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada, Hongkong, dan Afrika Selatan. Kapal ini berbenderakan negara Bahama yang membawa 67 ABK, difasilitasi stabilizer sehingga hantaman ombak tidak terlalu besar, dilengkai fasilitas komputer, kolam renang, menyediakan 67 kabin, Bar, Gymnastic, restoran dan banyak lagi.

Setelah tiba di Bengkulu dan berhasil sandar di pelabuhan Pulau Baai, kedatangan puluhan turis itu disambut sejumlah SKPD. Para turis turun dari kapal pesiar kemudian menaiki dua unit Bus Siliwangi Antar Nusa (SAN) yang telah lama menanti. Mereka ini kemudian dibawa oleh Biro Remote Destination Tour berkunjung ke Benteng Marlborough dan kediaman rumah Bung Karno.

Di Benteng Marlborough, mereka disambut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi, Hasanudin dan stafnya, serta Kadis Pariwisata Kota Bengkulu, serta Putri Pariwisata. Para turis ini kemudian dikalungkan bunga dan disambut dengan musik dol. Di Benteng ini, para turis cukup menikmati kemegahan bangunan yang menjadi situs bersejarah dunia itu.

Tak berhenti di sana, para turis juga diajak melihat rumah Bung Karno yang menjadi tempat presiden pertama Indonesia itu diasingkan. Di kediaman Bung Karno ini, para turis selain disambut pejabat pemerintah juga disambut sejumlah warga yang menanti kedatangan puluhan warga asing, sejumlah tarian tabot, tarian Enggano, barong landong, terlihat beberapa kali para turis memotret para penari dan pengantin melayu.

Salah seorang turis, Catherine dalam bahasa Indonesia terbata-bata mengaku baru pertama kali datang ke Bengkulu, dan kapalnya hanya singgah setelah melakukan perjalanan dari Solok. Ia juga mengatakan selama di Sumatera rombonganya selalu dilayani dengan ramah, bahkan sejumlah pejabat seperti bupati ikut menyambut kedatanganya.

Sementara itu Kepala Biro Remote Destination Tour, Leksono Santoso menuturkan, singgahnya kapal MV Clipper Odyssey di Bengkulu, karena banyak potensi yang ditawarkan. Mulai dari Bunga Rafflesia, Benteng, dan pantainya. Sayangnya potensi itu kurang publikasi. Mestinya kelebihan-kelebihan itu bisa dijadikan icon di Bengkulu, misalnya bunga Rafflesia kapan mekar dan kapan mulai layu. Dan itu selalu di update di internet, sehingga mudah diketahui. Diakui Leksono, kedatangannya ke Bengkulu merupakan kali keduanya dibawah biro yang sama, \"Tahun 2010 saya pernah ke Bengkulu,\" katanya, sejak saat itu dua tahun terakhir dirinya melakukan survey dan menginventaris objek wisata.

Dan dengan kapal pesiar MV Clipper Odyssey, kami telah mengunjungi Belawan di Medan, melihat orang utan dan kemudian di Simeleu Aceh, Pulau Nias, Solok dan kemudian singgah ke Bengkulu. Perjalanan akan dilanjutkan ke Krui. Rombongan turis ini pada umumnya dari kalangan intelektual, pengusaha, dan diplomat. Mereka ini juga didampingi dokter karena pada umumnya berusia di atas 70 tahun. Karena mereka ini dari kalangan intelek, kedatangannya diharapkan bisa mempromosikan wisata ke dunia internasional.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Hasanudin menuturkan kunjungan puluhan wisatawan asing diharapkan membawa dampak positif bagi pariwisata di Bengkulu. Mungkin saat ini mereka hanya singgah, namun tahun depan Bengkulu menjadi kawasan wisata tujuan mancanegara. Ia berharap, kehadiran turis-turis mancanegara turut memperkenalkan Bengkulu di luar negeri. (247)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: