PKL Tolak Ditertibkan
BENGKULU, BE - Usai ditertibkan aparat keamanan, pagi kemarin (1/6), puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Jalan Kedondong, Pasar Panorama menggelar demo di depan Kantor Walikota Bengkulu.
Dalam aksinya, para PKL ini memprotes penertiban yang dilakukan dan menuntut agar walikota mengizinkan mereka berjualan di badan Jalan Kedondong tersebut hingga hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah mendatang.
Pantauan BE, para PKL yang semuanya merupakan ibu-ibu ini pergi ke kantor walikota dengan angkot, setiba di kantor walikota, mereka meneriakkan tuntutannya agar didengar oleh walikota.
Sebab, penertiban dilakukan pemkot membuat mereka tidak dapat mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.
\"Jangan seenaknya menggusur pedagang kecil seperti kami ini, bagaimana pun juga kami adalah warga Kota Bengkulu,\" kata Koordinator Aksi, Dermawati Simanjuntak.
Lanjut Dermawati, ia dan puluhan PKL lainnya menuntut agar walikota mengizinkan mereka berdagang di badan Jalan Kedondong, sampai pukul 08.00 WIB. Karena penghasilan yang mereka dapat, lebih banyak dibandingkan berjualan di dalam auning pasar tersebut.
\"Karena kami sudah memilih jadi walikota, maka Pak Wali harus memikirkan nasib kami, karena berjualan di dalam auning itu sepi,\" ujarnya.
Sementara itu, PKL lainnya, Ema (38) mengatakan, ia tidak mempunyai penghasilan lain, selain menjadi PKL di pasar tersebut. Oleh sebab itu, jika dilarang berjualan di trotoar tersebut bagaimana lagi cara agar dapat membiayai sekolah anak-anaknya.
\"Penghasilan aku cuma disitu lah, kalo dilarang jualan di sano cak mano aku biayai sekolah anak-anak,\" turur Ema.
Setelah hampir satu jam para PKL meneriakkan tuntutannya, Sekretaris Kota, Marjon MPd akhirnya menemui para PKL tersebut.
Kemudian, setelah melakukan perbincangan beberapa menit para PKL pun membubarkan diri mereka masing-masing.
Saat dikonfirmasi, Marjon mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan permintaan pedagang yang meminta waktu hingga pukul 08.00 WIB dan menjelang idul fitri saja berdagang di badan jalan. Namun, keputusan itu akan diberitahu setelah pihak Pemerintah Kota (Pemkot) melakukan rapat dengan timnya.
\"Materi ini akan kita bicarakan nanti, selama puasa pedagang diizinkan jualan ditrotoar ini akan diputuskan setelah pertemuan dengan tim,\" imbuhnya.
Namun, ia berharap jika nantinya permintaan PKL itu dipenuhi, jangan sampai para pedagang yang lain jadi ikut berdagang di trotoar semua.
Karena pihaknya hanya ingin menciptakan kondisi yang menempatkan posisi PKL tersebut di tempat yang aman dari lalu lintas, nyaman dari keributan dan pengusuran.
\"Makanya saya akan memanggil kepala pasar dan kadis Perindak untuk membicarakan ini. Saudara-saudara kita itu harus berada di posisi aman dan nyaman dari lalu lintas,\" tutupnya. (470)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: