Polisi Panggil Panitia Suluk
CURUP, Bengkulu Ekspress - Untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa pada saat mengikuti kegiatan tareqat Naqsabandiyah di Desa Sukadatang Kecamatan Curup Utara, Polres Rejang Lebong memanggil sejumlah panitia Suluk. Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Mapolres Rejang Lebong dan dipimpin oleh Kabag Ops Polres Rejang Lebong, panitia Suluk diminta untuk mentaati peraturan yang sudah disepakati sebelumnya. Hal tersebut penting dilakukan untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa seperti yang terjadi pada tahun 2015 lalu. Dalam pertemuan tersebut, Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) meminta agar membatasi jumlah peserta. Kemudian kesehatan peserta dilakukan pengecekan kembali peserta oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong melalui Puskesmas Tunas Harapan dan Tim Dokkes Polda Bengkulu. Lalu peserta akan dikontrol kebutuhan air minum untuk menjaga dan menghindari dehidrasi peserta dan menyediakan air minum yang cukup disaat peserta istirahat. Pengecekan kesehatan peserta bagi peserta secara rutin. Kemudian pemenuhan kebutuhan asupan Gizi yang cukup dan higienis, serta fasilitas sarana ibadah seperti kelambu dan lorong yang diperbesar. Kemudian lokasi suluk harus dilengkapi dengn kipas angin maupun blower agar sirkulasi udara agar peserta nayaman dalam beribadah. Tim juga meminta agar tim Medis yang berada diditempat bertugas selama 1 X 24 Jam. dan panitia aktif dalam melakukan pengontorlan selama pelaksanaan ibadah suluk.Tim juga meminta agar peserta tidak diperkenankan membawa Anak anak dan Ibu hamil. Usai rapat antara tim Pakem dan panitia Suluk, Kapolres Rejang Lebong, AKBP Dirmanto SH SIK melalui Kabag Ops Kompol Rudy S meminta agar panitia bisa mengikuti kesepakatan untuk pelaksanaan suluk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. \"Ya kita berharap panitia bisa mengikuti apa yang sudah dikoordinasikan, tujuanya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pada tahun-tahun sebelumnya,\" ungkap Rudy Sementara itu, pelaksanaan Suluk tahun 2016 ini seperti biasa dilakukan dua gelombang. Untuk gelombang pertama dilaksanakan dari tanggal 3 hingga 14 Ramadhan 1437/2016 dan Gelombang II dari tanggal 17 hingga 28 Ramadhan 1437/2016. Usai menggelar rapat, tim Pakem meninjau langsung lokasi suluk yang ada di Desa Sukadatang Kecamatan Curup Utara. Dilokasi suluk panitia hanya menyiapkan emapt unit kipas angin. Melihat jumlah kipas angin tersebut, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Curup Heru Saputra menyatakan bahwah jumlah kipas angin tersebut tentunya sangat kurang dengan melihat jumlh petak kamar suluknya. \"Dengan jumlah petak yang mencapai 426 petak dan hanya 4 blower saja tentunya tidak cukup,\" jelasnya. Sementara itu, ketua pantia Tarekat Naqsabandiyah Kimas Rezi Susanto menyatakan bahwa menu sagon yang sebelumnya menjadi slah stau menu peserta suluk dihilangkan oleh panitia. Dihilangkannya sagon, lantaran diduga menjadi penyebab dehidrasi sejumlah peserta yang berujung maut. \"Untuk tahun ini menu sagon sudah dihilangkan oleh panitia,\" tegasnya. Selain itu, ia juga mengungkapkan untuk mengantisipasi adanya peserta yang meninggal dunia, bila ada peserta yang menderita skait akan diserahkan langsung kepada petugas medis bukan ditangani oleh guru suluk. Bahkan ia mengakui pihaknya juga telah menyiapkan mobil evakuasi bisa sewaktu-waktu dibutuhkan. (251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: