Lima Rumah di Benteng Terancam
TABA PENANJUNG, BE - Mengantispasi terjadinya longsor susulan yang mengancam sejumlah keberadaan rumah warga di desa Bajak I, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), warga meminta agar pemerintah segera bertindak dan membangun pelapis tebing.
Data terhimpun BE, sejauh ini sebanyak 5 rumah warga yang berada di atas permukaan jalan nasional link Kota Bengkulu-Kepahiang ini semakin terancam. Bahkan salah satu rumah milik Mulyan Susanto (31), PNS BP4K Kabupaten Benteng sudah tergerus pada bagian dapur rumahnya hingga mengalami kerugian mencapai Rp 25 juta.
\"Saat ini posisi dapur rumah saya sudah tergantung dan tak bisa lagi digunakan. Hal ini disebabkan longsor yang menerpa belakang rumah saya. Jika tak segera dibangun pelapis tebing, saya khawatir seluruh bangunan rumah saya akan ambruk dan terseret longsor susulan yang bisa terjadi tanpa diduga,\" jelas Mulyan.
Dia menambahkan, selain mengantisipasi rumah miliknya, pembuatan pelapis tebing nantinya diharapkan mampu mencegah longsor susulan yang juga akan berimbas pada terganggunya akses jalur lalu lintas antar provinsi.
\"Jika tak segera ditanggapi, lalu lintas jalan nasional yang berada di jurang belakang rumah saya akan selalu terancam. Bahkan tak menutup kemungkinan longsor akan mengancam pengguna jalan yang melintas,\" tandasnya.
Mulyan, Zulfadli Nasution (25) warga Sawah Lebar, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu mengkhawatirkan hal serupa. Menurutnya, jalan sepanjang 100 meter dan berada di bawah tebing yang banyak ditumbuhi pohon besar tersebut akan menjadi ancaman bagi pengguna jalan yang melintas.
\"Hendaknya pemerintah lebih sigap dan responsif mengantisipasi longsor yang sering terjadi di kawasan pegunungan. Selain membangun pelapis tebing, pemerintah hendaknya segera melakukan pemangkasan terhadap pohon yang sudah berukuran besar serta berpotensi roboh dan mengganggu lalu lintas,\" demikian Zulfadli.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: