Jalan Nasional Lumpuh 7 Jam, Kapolda Turun Langsung
TABA PENANJUNG, BE - Sebanyak empat titik longsor besar kembali terjadi di Desa Lubuk Sini dan Desa Bajak I, Kecamatan Taba Penanjung sekitar pukul 02.30 WIB, Kamis (12/5) dinihari.
Diantaranya, dua titik di desa Lubuk Sini (kilometer 35) dan dua titik di desa Bajak I (kilometer 36) dari ibu kota Bengkulu.
Tak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, hanya saja jalan nasional link Bengkulu-Kepahiang ini mengalami lumpuh total dan tak bisa dilewati selama 7,5 jam hingga mengalami kamacetan panjang mencapai 10 kilometer. Sepanjang 5 kilometer ke arah Kota Bengkulu dan 5 kilometer arah Kabupaten Kepahiang. Bahkan, tak sedikit warga rela berjalan kaki sekedar untuk melintasi lokasi tersebut.
\"Saya sudah menunggu di sini sejak pukul 07.00 WIB. Rencananya mau ke kebun kopi yang berlokasi di desa Rindu Hati, kecamatan Taba Penanjung. Akibat longsor ini kendaraan kami sama sekali tak bisa melintas. Kami hanya bisa menunggu,\" ungkap Zainuya (40), warga Pematang Gubernur, Kecamatam Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu.
Pantauan BE, longsor terparah terjadi di Desa Lubuk Sini. Di lokasi tersebut, tanah terjal di tepi jalan terdapat pohon rambutan hutan berdiameter sekitar 1,5 meter seketika tergerus. Pohon yang berlokasi di sebelah kiri jalan tersebut langsung tumbang ke arah kanan jalan (jika dari arah Kota Bengkulu) hingga menutupi seluruh badan jalan.
Mendapati bencana ini, warga yang dibantu oleh sejumlah anggota kepolisian langsung bergerak cepat melakukan evakuasi terhadap reruntuhan longsor. Hanya saja, dengan keterbatasan alat yang dimiliki, membuat proses evakuasi berlangsung alot dan membuat kemacetan semakin menjadi.
\"Evakuasi terhadap material reruntuhan hanya dilakukan secara manual dan menggunakan mesin pemotong kayu yang berukuran kecil. Seharusnya pemerintah daerah ataupun pemerintah provinsi bisa lebih sigap menyikapi bencana ini. Sebab, ini bukanlah yang pertama kali terjadi,\" jelas Zainuya.
Kapolda Terjun Langsung
Sementara itu, mendengar bencana tersebut Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Drs HM Ghufron MM MSi tak berfikir lama dan langsung terjun ke lokasi kejadian. Dengan didampingi Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kombes Pol Dr Bakharuddin Muhammad Syah MSi dan Karo Ops Polda Bengkulu Kombes Pol Bambang Suminto SH MH, serta puluhan personel kepolisian dari Direktorat Sabhara, polisi langsung turun tangan melakukan evakuasi untuk melancarkan jalur lalu lintas. Aktivitas lalu lintas kembali bisa dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB dan harus melakukan sistem buka tutup untuk mengurangi kemacetan.
\"Bencana alam yang terjadi ini diakibatkan oleh curah hujan yang sangat tinggi. Di tepi jalan, saat ini banyak sekali pohon tinggi yang tumbuh diatas tanah berstruktur gembur. Ini setiap saat bisa terjadi longsor. Saya yakin dinas teknis, baik itu Pemda ataupun Pemprov segera melakukan evaluasi untuk mengurangi kembali terjadinya resiko bencana longsor,\" tegas jendral bintang satu yang resmi dilantik menjadi Kapolda Bengkulu, 9 Oktober 2014 lalu.
Meski sudah bisa dilewati, akses jalan yang belum sepenuhnya bersih dari reruntuhan longsor masih menimbulkan kemacetan hingga kemarin sore.
Sebab itu, Kapolda menegaskan bahwa pihaknya akan menempatkan sejumlah personel untuk mengatur lalu lintas sebelum akhirnya kembali pulih.
\"Sepanjang masih ada keramaian (macet,red), kita akan tetap menempatkan anggota dan menerapkan sistem buka tutup. Ini akan dihentikan setelah aktivitas lalu lintas kembali normal,\" demikian Kapolda.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: