Lima Bulan Guru Bantu Daerah Belum Gajian

Lima Bulan Guru Bantu Daerah Belum Gajian

\"korupsi\"BENTENG, BE - Memasuki bulan Mei 2016 ini, para guru bantu daerah (GBD) di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) belum juga menerima gajinya. Para GBD pun mengeluhkan hal tersebut, mengingat untuk pergi mengajar juga membutuhkan biaya seperti ongkos angkot, sewa ojek dan kebutuhan lainnya. \"Hingga saat kami belum mendapatkan gaji. Jika dihitung, sekarang sudah memasuki bulan ke 5 kami bertahan,\" kata Maryon Eni (50), salah seorang GBD yang mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pondok Kubang, kemarin. Ibu dua anak ini mengungkapkan, perjuangannya menjadi tenaga pengajar dengan status non pegawai negeri sipil (PNS) ini tidaklah semudah yang dibayangkan. Sebab, selain gaji yang dijanjikan sebesar Rp 750 ribu perbulannya, penciarannya pun tersendat. Namun begitu, ia mengaku pekerjaan sebagai guru tetap dilakoninya lantaran sudah menjadi panggilan jiwa untuk membantu mencerdaskan anak bangsa sebagai generasi penerus. \"Selain membantu memenuhi kebutuhan keluarga, mengajar sudah menjadi bagian dari hidup saya, sebab itulah saya tetap bertahan hingga saat ini,\" tambahnya. Dengan kondisi ini, ia berharap agar Pemkab Benteng melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) memperhatikan tenaga GBD maupun yang berstatus honorer lainnya. Meski tak bisa memberikan tunjangan lebih, setidaknya gaji yang sudah menjadi hak mereka diharapkan agar dapat dibayar secara rutin tanpa penundaan. \"Semua kewajiban sudah kami lakukan dengan sebaiknya. Kami berharap hak kami juga tidak dipersulit. Kami juga memiliki kebutuhan lainnya, dimulai dari uang transport hingga keperluan tak terduga lainnya untuk mengajar. Tak jarang kami para GBD berhutang untuk pulang ke rumah lantaran tak memiliki uang simpanan,\" sampai wanita yang tinggal di Pematang Gubernur, Kota Bengkulu ini. Lebih lanjut dijelaskannya, selain pemberian gaji, saat ini para GBD juga mempertanyakan kelanjutan nasib mereka. Jika memang tenaga GBD akan dihentikan, ia pun meminta agar pemkab segera memberikan kejelasan. \"Kami juga mempertanyakan nasib seperti apa nantinya. Separuh umur saya sudah dihabiskan untuk mendidik siswa. Jika memang GBD akan diberhentikan, segera beri kepastian,\" tutupnya. Hanya saja Kadis Dikbud Benteng, H Meizuar SH MM hingga tadi malam belum berhasil dikonfirmasi. Demikian juga Kabid Dikdas, Saidirman SE juga tidak memberikan jawaban. (135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: