Bengkulu Terancam Tak Kirim Atlet PON
BENGKULU, BE - Kisruh internal pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bengkulu merembet ke nasib para atlet yang akan dikirim ke Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat, tahun ini.
Pasalnya, terakhir pendaftaran atlet menuju PON 2015 di Jawa Barat, 7 Mei mendatang, sementera hingga saat ini nasib anggaran Rp 8 miliar untuk PON tersebut belum jelas realisasinya.
Jika tidak melakukan pendaftaran, maka dipastikan tahun ini, Bengkulu tidak akan mengikuti PON.
\"Waktu pendaftaran sebentar lagi, kalau tidak ada penyelesaian maka tidak bisa ikut,\" ujar Ketua Umum KONI Provinsi Bengkulu, Yuan Rasugi Sang, Rabu (27/4).
Yuan menambahkan, bila tidak dapat mengikuti PON, maka akan sangat disayangkan. Mengingat KONI telah menyiapkan atlet dari 15 cabang olahraga (cabor) untuk bertanding di PON tersebut.
\"PON ini nama baik Bengkulu yang akan dibawa. Sayang ketika atlet sudah siap, tapi tidak diikut sertakan,\" paparnya.
Disisi lain, Pengurus Cabor Wushu, Dedi Armansyah mengatakan, atlet di setiap cabor di Bengkulu harus tetap diikutsertakan dalam PON di Jabar. Walapun harus mengorbankan Yuan untuk mundur dari jabatan sebagai ketua umum.
\"Pemerintah tidak mengeluarkan anggaran ini karena ketuanya Yuan. Ya silakan saja mundur, asalkan atlet kita bisa ikut PON,\" terang Dedi, yang akrab disapa Dedek ini.
Walapun pendaftaran tinggal sekitar satu minggu lagi, Dedek menyakini bahwa atlet Bengkulu bisa tetap mendaftar. \"Rasanya tidak akan terjadi kalau tidak dikirim, pasti dikirim. Karena PB KONI telah memaklumi atas terjadinya kusruh di KONI Bengkulu,\" bebernya.
Cabor juga mendesak Yuan untuk mundur menjadi ketua umum, karena Yuan dinilai tidak mempu untuk mengangkat prestasi atlet di Provinsi Bengkulu.
\"Coba kalau bukan Yuan yang jadi ketua, pasti bisa dianggarkan. Untuk itu, kami juga minta kepada PB KONI untuk menyetujui surat pengunduran Yuan menjadi ketua umum,\" tandas Dedek.
Yuan Rasugi Sang yang terus mendapat desakan dari anggota dan pengurus untuk mundur, tanggal 26 April lalu pun Yuan menyatakan resmi mundurkan diri dari jabatannya menjadi Ketua Umum KONI Provinsi Bengkulu.
\"Saya sudah mengirimkan surat pengunduran menjadi ketua umum ke PB KONI. Tapi belum ada tanggapan untuk persetujuan,\" terang Yuan kepada BE, kemarin.
Dengan belum ada tanggapan dari pengurus PB KONI, maka Yuan menegaskan bahwa dirinya masih menjabat sebagai ketua umum.
\"Ada mekanismenya untuk pemberitaan jabatan. Selagi belum mendapat persetujuan, maka saya hingga detik ini (kemarin,red)masih menjabat ketua umum,\" tegasnya.
Yuan Siap Mundur
Semantara itu, Yuan sendiri mengatakan ia siap mundur dari Ketum KONI atas dasar permintaan Pemerintah provinsi (Pemprov) Bengkulu. Hal itu dilakukan, asalkan permintaan KONI untuk mencairkan anggaran sekitar Rp 8 miliar untuk PON Jawa Barat 2016, dapat dikabulkan oleh Pemprov Bengkulu.
\"Ya saya siap untuk mundur, asalkan anggaran PON dapat dikeluarkan. Ini saya lakukan untuk kemajuan atlet dan nama baik Provinsi Bengkulu,\" bebernya.
Dikatakannya, sebelumnya Pemprov dengan keterangan tertulis untuk meminta KONI menyelesaikan permasalahan di tubuh KONI Bengkulu. Diantaranya, pertanggungjawaban keuangan KONI 2015, melakukan pertemuan bersama cabang atlet yang akan diikutkan PON 2016, membuat proposal pelaksanaan PON dan melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
\"Itu sudah kami lakukan semuanya dan telah selesai. Tapi hingga saat ini, anggaran untuk PON juga belum diturunkan. Bahkan meminta saya mundur dan saya siap mundur asalkan anggaran PON dicairkan,\" ungkap Yuan.(151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: