Waspada, Stok Anti Bisa Ular Minipis
BINTUHAN, BE - Sejak beberapa minggu terakhir ini, persediaan Anti Bisa Ular (ABU) sebagai obat bagi pasien yang digigit ular, mulai menipis atau hanya tersisa 5 vial lagi. Sebab tidak adanya persediaan barang di perusahaan distributor yang masuk ke Dinkes Kaur. “Ya untuk stok anti bisa ular kita sekarang ini sisanya tingal lima vial lagi, atau cukup untuk mengobati 50 orang lagi. Karena satu vial itu dipakai untuk sepuluh orang,” kata Kepala Dinkes Kaur, Drs M Thabri melalui Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Fauzi Razak SKM, kemarin. Dikatakannya, 5 vial yang tersisa saat ini merupakan stok tahun 2015 lalu dimana untuk stok ABU tahun 2016 ini belum ada. Hal ini karena posisi obat anti bisa tersebut sedang kosong, maka ia terpaksa harus menunggu. Menurut Fauzi, menipisnya anti bisa ular tersebut terjadi sejak beberapa bulan ini. Namun begitu, pihaknya telah mengusulkan penambahan ABU ini ke pihak Dinkes Provinsi Bengkulu. “Di masing-masing Puskesmas sudah ada ABU, kalaupun stok kosong secepatnya dapat mengambil ke gudang Dinkes, jangan dibiarkan berlarut-larut dapat membawa kematian,” terangnya. Ditambahkannya, anti bisa ular di daerah itu cukup untuk beberapa bulan ini. Juga ketersediaan serum anti bisa ular penting, karena musim hujan yang menjelang biasanya seiring dengan jumlah korban gigitan ular berbisa. Sebab biasanya pada malam hari saat musim hujan, banyak ular berbisa berkeliaran ke pemukiman warga. “Walaupun menipis, stok kita ini masih cukup untuk menangani 50 gigitan lagi. Kami berharap warga tetap waspada jika ke ladang maupun kebun menggunakan sepatu bot untuk menghindari gigitan ular berbisa,” jelasnya. (618)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: