Harga Tomat di Curup Naik Drastis

Harga Tomat di Curup Naik Drastis

\"Tomat\"

CURUP, BE- Harga sayuran jenis tomat di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan cukup drastis. Harga tomat sebelumnya sebesar Rp 5000 /Kg naik menjadi Rp 11 ribu /Kg, kenaikan harga ini diakibatkan stok tomat sangat minim atau sedikit.

\"Saat ini harga tomat yang dijual para pedagang rata-rata sebesar Rp10.000 sampai Rp11.000 per kg. Harganya naik jika dibandingkan sebelumnya hanya sebesar Rp 5.000 /Kg,\" ujar pedagang tomat di Pasar Atas Curup, Husaimah (35), Minggu (17/4).

Husaimah mengatakan, naiknya harga tomat di sini karena panen diperkebunan sudah habis. Sehingga stok menjadi sedikit dan mendongkrak harga jual, peningkatan dilakukan oleh para pedagang pengecer. \"Tomat yang dijual kalangan pedagang setempat pada umumnya dihasilkan oleh petani yang berada di sejumlah kecamatan di Rejanglebong, seperti dari Kecamatan Selupu Rejang, Sindang Kelingi, Curup Selatan dan kecamatan lainnya,\" ungkapnya.

Pasokan tomat yang dihasilkan petani setempat selain mengakibatkan kenaikan harga, juga terdapat pedagang yang tidak mendapat pasokan barang, Pasokan sebagian besar didatangkan dari luar daerah, seperti dari Padang, Jambi maupun dari Palembang serta beberapa daerah lainnya.

Kebutuhan sayuran dan bahan makanan di Kabupaten Rejang Lebong tetap mengalami pengingkatan, walaupun menjadi salah satu daerah penghasil sayur mayur. Tanaman perkebunan tomat di Kabupaten Rejang Lebong tidak mencukupi kebutuhan masyarakat, karena kapasitas atau hasil panen masih terbilang rendah atau sedikit.

Pedagang cabai, Yanto (39) menambahkan jika harga tomat mengalami kenaikan akan berdampak pada harga jual cabai merah keriting dan cabai rawit mengalami penurunan. \"Saat ini harga jual cabai merah keriting untuk kualitas bagus sebesar Rp 25 ribu /Kg harga ini turun dibandingkan sebelumnya berkisar Rp 40 ribu sampai Rp 45 ribu /Kg,\" ungkapnya.

Harga cabai merah keriting kualitas sedang sebesar Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu /Kg. Sedangkan untuk cabai rawit Rp 24 ribu /Kg sebelumnya sebesar Rp Rp 6000/Kg. Kenaikan harga ini sebenarnya tidak seharusnya terjadi, melihat Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Bengkulu khusus sudah mengalami penurunan. \"Walaupun BBM turun, tidak berpengaruh pada kenaikan harga sayur mayur. Karena sayur mayur tergantung pada stok atau persediaan barang minim,\" pungkasnya.(722)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: