Walikota Sidak 7 Kapal Rusak
RATU SAMBAN, BE - Angin kencang disertai hujan yang terjadi Sabtu malam dan Minggu siang, mengakibatkan sejumlah baliho dan pohon tumbang. Cuaca ekstrim tersebut juga mengakibatkan sedikitnya 7 kapal nelayan di Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu, rusak parah.
Akibatnya, para nelayan tak bisa melakukan aktivitasnya. Mendapat kabar tersebut, kemarin Caretaker Walikota, Drs H Sumardi MM bergerak cepat melakukan inspeksi mendadak di lokasi nelayan di kawasan Pulau Baai.
Kedatangan Caretaker Walikota di kawasan nelayan sungguh di luar dugaan para jurnalis yang biasa nyangong di Pemerintah Kota. Di lapangan, seperti tamu lainya Caretaker Walikota yang didampingi Camat Kampung Melayu dan lurah setempat, langsung bertemu dengan nelayan dan melihat kondisi kapal nelayan yang dikabarkan rusak akibat hantaman badai.
\"Kita sudah minta pada DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan) serta Dinas Sosial untuk mendata dan memberikan sumbangan kepada nelayan, \" ujarnya di hadapan nelayan.
Masih dikatakan Sumardi, cuaca ekstrim saat ini memang tidak memberikan keuntungan bagi nelayan, akibatnya mereka tidak bisa melaut, apalagi para nelayan ini biasanya hanya mengandalkan penghasilanya dari hasil laut, jika cuaca seperti ini mereka tidak bisa beraktivitas.
\"Sebagai bentuk kepedulian kita, kita akan membantu mereka dengan beras dan mie instan, karena jika dalam bentuk uang, pemerintah daerah tidak memilikinya,\" terangnya.
Sementara itu, salah seorang nelayan yang juga sekretaris Kelompok Usaha Bersama Ambai-ambai, Rusdi menuturkan, angin kencang pada hari Sabtu malam menyebabkan 7 perahu nelayan mengalami rusak karena saling bertabrakan antara kapal satu dengan kapal lainya saat disandarkan. Kerusakan terjadi pada bagian lambung, cadik (sayap) serta fiber yang hanyut. Ditaksir kerugian mencapai Rp 50 jutaan. \"Dari tujuh kepala yang rusak, 2 unit diantaranya bantuan pemerintah dari PUMP tahun 2011,\" bebernya.
Rusdi sangat mengapresiasikan kedatangan caretaker walikota yang telah tanggap dan peduli dengan kondisi para nelayan saat ini yang tidak bisa melakukan aktivitas biasanya. \"Kalau cuaca ekstrim, kita tidak bisa beraktivitas, dan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari kita pinjam atau ngutang pada warung-warung terdekat, \" jelasnya. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: