Musim Hujan, 56 Sapi di Kaur Mati Terjangkit Penyakit Ngorok

Musim Hujan, 56 Sapi di Kaur Mati Terjangkit Penyakit Ngorok

Dinas Pertanian Kaur sudah melakukan pendataan tentang kesehatan hewan ternak di Kaur.  Hasilnya saat  musim penghujan maka Kaur endemis penyakit sapi ngorok. Sudah ditemukan banyak sapi yang mati setiap musim hujan. Saat ini data yang sudah terkumpul ada 300 ekor lebih terdapat sapi ngorok dan sedang ditangani pengobatannya oleh Dinas Pertanian Kabupaten Kaur. \"Kita sudah melakukan penanganan.  Namun terkadang matinya ternak bukan karena lamban penanganan, tetapi masyarakat banyak tidak melaporkanya.  Tahun lalu,   ditemukan 55 kasus hewan mati di Kabupaten Kaur.  Kerbau lebih banyak mati  dibandingkan sapi, sedangkan untuk bulan Desember dan Januari ini baru satu ekor sapi  dilaporkan mati di wilayah Padang Guci Hilir,\" ujar Kadis Pertanian, Asmawan Ssos didampingi Kabid Peternakan Rahmadaniar SP kepada BE, kemarin. Menurut Asmawan, penyakit sapi ngorok disebabkan oleh bakteri Pastunela Multisida banyak menyerang kerbau. Tahun lalu lebih 30 ekor kerbau mati. Kehidupan kerbau lebih liar dibandingkan sapi. Kerbau lebih senang berada di kubangan yang banyak mengandung penyakit, disinilah terindefikasi penyakit ngorok pada kerbau yang banyak ditemukan.  \"Rata-rata penyakit tersebut menyerang pada musim hujan, selain kumbangan juga karena keadaan kandang yang lembab menyebabkan perkembangan virus makin cepat. Disamping itu juga masyarakat pada saat musim hujan hewan justru dikeluarkan dari pada di kandangkan,\" jelasnya. Untuk mencegah lebih banyak sapi ngorok, kata Asmawan, pihaknya melakukan langkah pencegahan Fariasna memberikan vaksinasi, serta diharapkan pemilik ternak untuk membersihkan kandang sehingga virus tidak berkembang. Namun sekarang banyak hal ini tidak dilakukan, bahkan kemungkinan besar sapi ngorok akans emakin bertambah. \"Jika memang hewan ternak tersebut mengidap penyakit tersebut, bisa disembelih, dagingnya dapat dimakan, tetapi harus tetap dalam pengawasan. Kemudian untuk jeroan dan kepala tidak boleh dimakan dlebih baik dibuang, karena sangat berbahaya,\" jelasnya. Sementara itu, data yang terdapat sapi ngorok yang kini dalam pengawasan Dinas Pertanian. Yakni Kecamatan Kaur Utara, Kinal, Maje, Padang Guci Hilir, Tanjung Kemuning, dan Muara Sahung. Data tersebut dikumpulkans ejak musim hujan mulai November hingga Januari ini.\"Namun baru satu ekor dari 300 ekor yang mati. Sedangkan sisanya tengah dalam pengawasan,\" jelasnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: