18 Tentara Filipina Tewas, Apa Reaksi TNI?

18 Tentara Filipina Tewas, Apa Reaksi TNI?

\"TNI\"

JAKARTA - Pertempuran angkatan bersenjata Filipina melawan kelompok pemberontak Abu Sayyaf terkait pembebasan sandera, telah menelan korban jiwa. Dalam pertempuran sembilan jam itu, 18 prajurit Filipina gugur.

Tapi, itu tak menyurutkan upaya Tentara Nasional Indonesia membebaskan sepuluh WNI. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Tatang Sulaiman menegaskan, sejauh ini belum ada permintaan keterlibatan pasukan TNI oleh Filipina.

\"Ini untuk kesekian kalinya saya katakan bahwa TNI belum diminta terlibat (untuk operasi militer di Filipina),\" ujar Tatang saat dihubungi JPNN, Senin (11/4) pagi.

Mantan Kepala Staf Kodam XVII/Cenderawasih itu menegaskan, ada konstitusi di Filipina yang menyatakan tidak memperbolehkan keterlibatan angkatan bersenjata lain dalam suatu pertempuran di negara mereka. Karenanya, ini menjadi salah satu alasan TNI belum dilibatkan dalam upaya pembebasan sandera tersebut. \"Oleh karenanya kami belum kirim pasukan,\" tegas Tatang.

Dia mengatakan, aturan di negara lain juga harus dihormati. Ia mencontohkan, ketika ada keributan di rumah seseorang, tentu tidak lantas orang lain bisa masuk seenaknya ke wilayah tersebut. Ada aturan yang mesti dihormati. Karenanya, kata dia, meskipun menyangkut pembebasan WNI, tentu TNI tidak bisa begitu saja masuk ke wilayah militer negara lain.

Yang pasti, Tatang melanjutkan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sangat menghargai niat baik pemerintah Filipina yang berjanji akan secepatnya menuntaskan pembebasan WNI itu. \"Panglima TNI sangat menghargai niat baik militer Filipina,\" kata Wadanpussenif Kodiklat TNI AD itu.

Namun demikian, Tatang menegaskan, antisipasi TNI selalu tinggi menyikapi persoalan ini. Perkembangan pembebasan WNI terus diikuti.

Ia mengatakan, diminta atau tidak TNI tetap siap. Terlebih kalau ada permintaan, tentu TNI sangat siap. Hanya saja, kata Tatang, konstitusi di negara lain juga harus dihormati. \"Yang pasti TNI selalu mengikuti perkembangan,\" tegas Tatang. (boy/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: