Antrean SPBU Meningkat
AMEN,BE - Terhitung sejak 1 April 2016 kemarin, Pemerintah secara resmi menurunkan haga Bahan Bakar Minyak (BBM). Penurunan itu berdampak antrean warga yang membeli BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Lebong meningkat. Pengelola SPBU Muara Aman Cendra mengatakan, \"Walaupun terjadi peningkatan penjualan, tapi stok Premium dan Pertamax yang ada masih bisa mencukupi untuk hari ini. Hanya saja stok solar kita sudah habis sejak pukul 10.00 WIB tadi\" kata Cen. Bahkan terlihat, sejak pagi Pada Jum\'at (1/4), sebelum gerbang SPBU dibuka antrean sudah mulai terlihat dan berlanjut hingga siang hari. Tak hanya kendaraan roda dua, namun jua roda empat, kendaraan bak terbuka membuat antrian mengalami peningkatan dari hari-hari sebelumnya. Salah seorang pengendara yang mengantri BBM kemarin, Rendra (27) mengapresiasi kinerja pemerintah yang menurunkan harga BBM. Namun, ia juga mengharapkan dengan turunnya harga BBM tersebut dapat dibarengi dengan turunnya harga sembako, tarif angkot dan lain-lain. \"Alangkah baiknya kalau turunnya harga BBM ini juga diikuti dengan turunnya harga sembako, termasuk tarif angkot dan lainnya,\" ungkap Rendra. Hal yang berbeda dialami salah satu pengecer BBM, Nining yang berada di Kelurahan Amen. Walaupun harga eceran juga ikut turun, namun dagangan BBM miliknya masih sepi pembeli. \"Kita juga ikut menurunkan harga yang sebelumnya Rp 8.500 menjadi Rp 8.000 per liter, tapi eceran masih sepi dari pembeli,\" cetus Nining. Penurunan harga BBM yang ditetapkan pemerintah, Premium dari Rp 6.950 menjadi Rp 6.450 per liter, Pertamax Rp 8.200 menjadi Rp 8.000 per liter sedangkan Solar dari Rp 5.650 menjadi Rp 5.150 per liter. (777)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: