Ada 7 Pejabat Eselon II Belum Tes Urine

Ada 7 Pejabat Eselon II Belum Tes Urine

\"Tes

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Badan Nasional Narkotika Provinsi Bengkulu telah melakukan tes urine terhadap sejumlah pejabat di eselon II lingkup Pemerintah Provinsi Bengkulu. Namun dari sekian banyak pejabat, ada tujuh orang eselon yang belum dites urine dengan alasan sedang dinas luar.

Tujuh orang tersebut adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Atisar Sulaiman, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Diah Irianti, Kepala Dispenda Yahiri, Kepala Badan Diklat Eris Taufani, Direktur RSMY Supardi, Pelaksana Harian BPBD Provinsi Husni Mahyudin dan Kadishubkominfo Rusdi Bakar.

Tes urine digelar Badan Narkotika Nasional (BNNP) Provinsi di kantor Gubernur Bengkulu, Selasa (29/03/2016).

Kabid Kepala Bidang Rehabilitasi BNN Provinsi Bengkulu Bina Ampera Bukit mengatakan, tes urine hari ini diikuti 21 pejabat eselon II di lingkungan pemerintah dan hasilnya negatif.

\"Berdasarkan hasil tes negatif, masih ada tujuh orang lagi yang belum dan akan dijadwalkan ulang,\" kata Bukit.

Menurut dia ada lima jenis pemeriksaan ada lima hal yang dites dalam pemeriksaan urine tersebut, yaitu tes ganja, kokain, morphin, sabu, dan ekstasi.

Sebelumnya BNNP juga sudah melakukan pemeriksaan urine kepada 26 pejabat di lingkungan itu dan seluruhnya negatif.

Plt Sekda Provinsi Bengkulu Sumardi mengatakan, pejabat yang belum melakukan tes karena sedang menjalankan dinas luar.

\"Kalau pak Eris Taufani memang sedang menjalani pendidikan, lainnya sedang dinas luar, berkoordinasi dengan kementrian,\" kata Sumardi.

Menurut dia dalam melakukan tes urine pejabat memang sengaja dipanggil ke antor Gubernur untuk melakukan tes.

Namun ia menyakini jika ada pejabat eselon II yang menggunakan narkoba mudah terdeteksi.

\"Kalau eselon II saya yakin tidak ada yang memakai. Kalaupun iya kan bisa langsung terdeteksi, kalau makai lima hari baru hilang. Kalau yang eselon bawah bisa saja ada,\" pungkasnya. (Dil)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: