Warga Protes Harga Raskin

Warga Protes Harga Raskin

\"Raskin\"

BENGKULU, BE - Dua orang warga Desa Talang Benuang, Kecamatan Air Periukan Seluma, Endang Subandi dan David pada Rabu (16/3) malam mendatangi Graha Pena Bengkulu Eskpress di Jalan Jati Simpang Skip Kota Bengkulu. Kedatangannya menyampaikan protes dan keluhan terkait dinaikkannya harga beras miskin (raskin) di desanya. Diduga harga raskin itu dinaikkan secara sepihak oleh kepada Desa Talang Benuang.

\"Kenaikan Raskin ini baru terungkap dalam rapat BPD pada 11 Maret lalu, karena saat ini ketua dan anggota BPD mengaku tidak mengetahui adanya kenaikan. Sebab, kepala desa dan panitia pembagian Raskin tidak pernah menyampaikan adanya kenaikan harga Raskin tersebut,\'\' ujar Endang Subandi.

Harga Raskin yang dibagikan kepada 68 kepala keluarga (KK) pada 3 Maret lalu mengalami kenaikan sekitar Rp 665 per kilogram. Biasanya warga hanya membayar raskin Rp 2.000 per kg, namun naik menjadi Rp 2.665 per kg. Masing-masing KK mendapatkan 15 Kg raskin.

\"Masyarakat sangat keberatan dengan kenaikan itu, karena sebelumnya dengan harga Rp 2.000 per Kg saja sudah naik dari harga yang ditetapkan Bulog sebesar Rp 1.600 per kg. Tapi kenaikan menjadi Rp 2.000 itu tidak dipermasalahkan warga, karena sudah ada kesepakatan sebelumnya. Kenaikan yang terbaru ini kami pertanyakan ,\" terang Endang.

Atas kenaikan itu, Endang dan David yang tergabung sebagai anggota Ormas Bara JP Kabupaten Seluma ini telah berupaya enanyakan langsung kepada sang kepala desa setempat, namun tidak berhasil karena Kades lebih sering tidak berada ditempat. Bahkan saat rapat BPD yang di gelar di Balai Desa, Kades dan panitia raskin tidak hadir.

Kendati harganya naik, lanjut Endang, warga tetap membeli raskin tersebut, karena tidak ada pilihan lain. Mengingat raskin itu sudah menjadi hak mereka sebagai warga yang kurang mampu di desa tersebut.

\"Pembagiannya dari panitia tidak langsung ke masyarakat penerima, tapi melalui kepala dusun yang jumlahnya ada 6 kepala dusun. Warga menebusnya ke kepala dusun dengan harga yang sudah naik,\" ujarnya.

Dengan naiknya harga raskin itu, Endang dan David meminta pihak berwenang, seperti Camat hingga Bupati memberikan teguran kepada Kepala Desa Talang Benuang itu, karena kebijakannya diduga hanya untuk kepentingan pribadi.

\"Kami minta pejabat pemerintahan yang berwenang untuk menindaklanjutinya. Sebab, kalau diputuskan sepihak, berarti pungutan ini ilegal dan penegak hukum pun sebenarnya sudah bisa masuk melakukan penyelidikan,\" paparnya.

Saat dikonfirmasi BE, Kades Talang Benuang, Sarwan Effendi membantah adanya kenaikan harga raskin tersebut. Menurutnya, raskin yang sudah dibagikan kepada warga itu tetap seperti harga sebelumnya, yakni Rp 2.000 per kg.

\"Tidak ada yang menaikkan harga raskin, harganya tetap seperti bulan-bulan sebelumnya,\" bantahnya.

Ia justru menyebutkan, beredarnya informasi itu sengaja dihembuskan oleh orang yang kurang senang kepadanya, khususnya calon kades yang kalah saat Pilkades Talang Benuang beberapa waktu lalu.

\"Pak Endang Subandi yang datang ke BE itu adalah calon kades yang kalah, mungkin dia masih kurang senang dengan saya. Yang jelas masalah raskin itu tidak ada masalah dan tidak ada kenaikan harga,\" tegas Sarwan.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: