Kades Gunakan Listrik Balai Desa untuk Pribadi

Kades Gunakan Listrik  Balai Desa untuk Pribadi

AIR NIPIS, BE - Warga Desa Palak Bengkerung semakin resah dengan ulah Kepala Desa (Kades) Palak Bengkerung, Sultadi Adri SE. Selain diduga menyalahgunakan dana desa (DD) sebesar Rp 175 juta untuk sumur bor dan menjadikan tanah wakaf desa untuk galian C pribadi, Sultan diduga menggunakan KWH meter listrik balai desa untuk digunakan secara pribadi di pondoknya di lokasi usaha galian C di pinggir Sungai Air Nipis.

\"Sepertinya kades kami semakin berulah dan membuat kami masyarakat semakin resah, masa listrik untuk balai desa dipasang di rumahnya pribadi,\" ujar Yuharmin (57) salah satu tokoh masyarakat setempat kepada BE, Kamis (17/3).

Atas ulah kades ini, Yuharmin berharap Pemda Bengkulu Selatan (BS) dapat segera mengevaluasinya, sebab ulahnya tersebut telah merugikan masyarakat. Tidak hanya itu, kades pun saat ini sudah tidak peduli dengan aktivitas masyarakat dan hanya mempedulikan dirinya sendiri.

\"Sudah lama kami dibuat pusing oleh ulah kades kami ini, kami minta Bupati dan wakil bupati segera mengevaluasinya kalau bisa dipecat,\" tandas Yuharmin diamini warga lainnya.

Sementara itu, Wakil Bupati BS, Gusnan Mulyadi SE MM ikut prihatin terhadap kondisi yang dialami masyarakat Desa Palak Bengkerung. Dikatakannya, Bupati sudah dua kali turun ke Desa Palak Bengkerung. Bahkan dirinya sendiri sudah turun langsung. Namun hingga kemarin belum ada tanda-tanda inspektorat BS turun tangan mengaudit penggunaan dana desa Palak Bengkerung dan juga tanah wakaf serta KWH meter.

\"Kok ini inspektorat belum juga turun, apa tidak mendengarkan keluhan warga desa ini, apa perlu saya yang buat surat perintah baru mau turun,\" sesalnya.

Gusnan pun berharap inspektorat BS cepat tanggap terhadap informasi masyarakat ini. Terlebih lagi masalah tersebut sudah lama terjadi. Dirinya khawatir jika tidak ditindaklanjuti kesabaran warga habis dan akhirnya main hakim sendiri.

\"Saya harap inspektorat turun, jangan sampai warga sudah anarkis baru mau mengaudit,\" tandas Gusnan.

Adapun kepala Desa Palak Bengkerung, Sultani Adri SE saat ditemui di lokasi usaha galian C miliknya kemarin tidak ada, bahkan nomor handponenya tidak aktif. Sehingga hanya istrinya yang ada di lokasi. \"Saya tidak mengerrti apa-apa pak, silakan tanyakan sendiri dengan bapak (Kades red),\" ujar isteri Sultani Adri. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: