Sampel Beras Seginim Diambil

Sampel Beras Seginim Diambil

\"karung_beras_1\"

AIR NIPIS, BE - Pernyataan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi, H Muslih Z SH menyebutkan beras Seginim mengandum logam, bahkan jika dimakan berkelanjutan menyebabkan kesehatan warga terganggu, membuat warga di BS resah. Pasalnya selama ini warga tidak merasakan efek apa-apa usai makan beras Seginim tersebut. Namun tiba-tiba dinyatakan berbahaya dikonsumsi.

\"Kami ini sudah turun temurun dari nenek moyang makan beras Seginim, kok dinyatakan mengandum logam dan berbahaya, jangan menakut-nakuti kami,\" ujar Ilham (41) warga Desa Penandingan Air Nipis.

Adapun Wakil Bupati BS, Gusnan Mulyadi SE MM ikut prihatin adanya informasi bahkan hasil uji lab Surabaya yang menyebutkan beras andalan BS mengandum logam dan tidak layak konsumsi tersebut.

Kamis (17/3), ia bersama Dinas Pertanian, BP4K BS, dan Kantor Ketahanan Pangan BS, turun langsung ke ataran Pematang Gambir, Desa Tanjung Beringin, Air Nipis, yang merupakan lokasi beras yang diambil sampel untuk uji lab.

\"Bukan kita tidak percaya dengan hasil uji lab tersebut, namun saya akan ambil sampel dan uji ulang agar jelas kebenarannya,\" ujar Gusnan saat di ataran Pematang Gambir, Kamis (17/3).

Wabup mempertanyakan hasil uji Lab tersebut. Apakah sampel yang diambil sudah sesuai prosedur, apakah saat pengambilan didampingi tim ahli atau diawasi dengan ketat, begitu juga saat pengujian apakah benar beras asal Seginim tersebut yang diuji, atau bahkan beras lain yang sengaja dijadikan beras seginim untuk memperburuk citra beras Seginim atau juga bungkus atau karung yang digunakan untuk membawa beras tersebut mengandung zat kimia.

\"Karena kita tidak mengetahui bagaimana proses pengujian dari awal hingga keluar hasilnya, sehingga siapapun akan menaruh curiga, jangan-jangan ini hanya ingin menjatuhkan citra beras Seginim yang sudah terkenal kualitasnya selama ini,\" ujar Gusnan.

Gusnan akan mengambil sendiri sampel beras seginim tersebut, lalu akan menyerahkan ke Universitas Bengkulu agar diuji kembali. Bahkan Gusnan siap membawa beras seginim tersebut ke laboratorium Surabaya untuk mengawasi secara langsung proses uji lab. Jika nanti benar dalam beras Seginim ada kandungan logamnya dapat diketahui dari mana sumbernya.

\"Saya akan ambil sampel, kemudian akan dibawa ke Unib, kalau perlu nanti saya akan bawa ke Lab Surabaya agar jelas dan tidak menduga-duga,\" tandasnya.

Sementara itu, Piter Rudis mahasiswa S2 program Magaster Manajemen UNIB, menjelaskan adanya uji lab terhadap beras Seginim tersebut berawal saat dirinya berusaha untuk menambah nilai ekonomis beras Seginim dengan dibuat dalam kemasan.

Oleh karena itu dirinya ingin mempatenkan beras Seginim. Sebab dirinya menilai beras Seginim sebagai potensi daerah yang perlu di kembangkan dan diperkenalkan pada dunia luar, karena kualitasnya tinggi. Lalu pada awal 2015 lalu dirinya mulai mengupayakan rencana tersebut. hanya saja untuk mempatenkan beras Seginim harus dilakukan uji labrotarorium. Sehingga awal 2015 lalu, pihak BKP Provinsi turun ke ataran Pematang Gambir dan mengambil sampel sebanyak 5 kg. Sampel ini diambil dari beras sebanyak 5 ton miliknya.

Hanya saja 4 bulan kemudian uji lab tersebut gagal, hingga akhirnya pihak BKP Provinsi kembali mengambil ulang sampel. Namun mengingat saat itu sudah panen, tim pengambil sampel mengambil beras dari gudang Piter di rumahnya di Desa Palak Bengkerung, Air Nipis. Hnaya saja, setelah tidak ada kabarnya, tiba-tiba sebulan lalu dirinya mendapat kabar, kalau beras Seginim mengandung unsur Logam.

\"Saya pada awalnya yang punya ide untuk mempanenkan beras seginim, setelah lama menunggu, satu bulan lalu saya datangi BKP Provinsi, saya diberitahu secara lisan jika dari hasil uji lab Surabaya menyebutkan beras Seginim mengandung logam, namun hasil lab resmi secara tertulis tidak diperlihatkan pada saya,\" ujar Piter.

Atas informasi yang disampaikan pihak BKP Provinsi ini menurut piter telah membuat warga Seginim cemas, Sehingga dirinya pun dalam waktu dekat akan mendatangi pihak BKP Provinsi untuk meminta kejelasan terkait hasil uji lab.

\"Saya ini asli anak petani dan setiap hari selalu makan beras Seginim, dari saya kecil hingga saat ini saya belum mendengar ada warga Seginim mati atau pun kena penyakit akibat makan beras Seginim, jadi saya meragukan hasil uji lab itu, saya akan tanyakan kepastiannya ke pihak BKP Provinsi dan minta uji ulang,\" demikian Piter. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: