Lalat Serbu Dua Desa
BENTENG, BE - Keberadaan sejumlah kandang ayam di Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mulai menimbulkan gejolak. Pasalnya, kandang ayam tersebut mendatangkan ribuan lalat hingga masuk ke rumah warga yang ada di sekitar kandang ayam itu. Tak terima dengan serangan lalat itu, warga pun mendesak Pemerintah Kabupaten Benteng agar menutup seluruh kandang ayam tersebut. \"Ada dua desa di Kecamatan Karang Tinggi yang diserang ribuan lalat ini, yakni Desa Padang Tambak dan Karang Tinggi. Ini sangat meresahkan, kami minta agar kandang ayam itu ditutup atau dihentikan beroperasi agar lalatnya lari,\" ujar Fikar (26), warga Desa karang Tinggi, Senin (14/3). Menurut Fikar, akibat serbuan lalat itu membuat aktivitas serta kenyamanan warga saat berada di rumah menjadi terganggu. Kejadian itu pun sebelumnya sudah dilaporkan ke Pemkab Benteng, namun belum ada respon. \"Keluhan ini juga sudah kita sampaikan kepada pemkab, sayangnya hingga saat ini tak ada tanggapan. Jika tak ditanggapi, jangan salahkan kami jika melakukan bertindak sendiri terhadap kandang ayam yang menyebabkan kenyamanan kami terganggu itu,\" ancam Fikar. Jika hal ini tak segera disikapi secara bijak, warga khawatir lalat dari kandang ayam ini akan membawa pengakit dan berdampak bagi kesehatan warga di sekitar kandang ayam tersebut. Sebab, lalat yang membawa kotoran seringkali menghampiri minuman serta makanan warga yang berada di dalam rumah. \"Dari pengusaha atau pengelola kandang ayam juga belum ada responnya, padahal sudah kami laporkan,\" ungkapnya. Sementara itu, pemilik kandang ayam tersebut, Manager Produksi PT Mitra Ternak Sejahtera, Jefri Endrison mengaku, pihaknya telah memberikan konstribusi kepada warga serta pemerintah desa terhadap usaha 6 kandang ayam potong yang ada di Desa Padang Tambak tersebut. \"Memang tidak bisa dipungkiri, dimana ada kandang ayam disitu juga pasti ada lalat. Kami sendiri sudah menyiapkan racun pembasmi lalat, warga bisa memintanya kepada penjaga kandang ayam. Selain itu, kami juga telah memberikan ayam gratis kepada warga sekitar saat panen dan sumbangsih sebesar Rp 500 ribu kepada pemerintah desa setiap kali panen,\" ungkap Jefri. Ia mengaku, pihaknya hanya sebagai investor di Kabupaten Benteng yang menyewa lokasi kandang ayam untuk difungsikan. Jika memang seluruh warga menolak keberadaannya, ia mengaku tidak akan memperpanjang usaha tersebut dan bersedia menghentikannya. \"Sesuai dengan kesepakatan bersama pemilik, kami hanya menyewa lokasi ini hingga 1 Desember 2017. Jika memang warga menolak kegiatan ternak ayam ini, kami siap tutup,\" tandasnya.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: