Oknum Petinggi PLTA Musi Mangkir

Oknum Petinggi PLTA Musi Mangkir

UJAN MAS, BE - Korban dugaan pencabulan yang dilakukan Za, salah satu petinggi perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi Kecamatan Ujan Mas Kepahiang kepada salah seorang warga yakni Kembang (20) ternyata belum dilaporkan kepada pihak kepolisian. Namun terkait hal ini, warga setempat yang difasilitasi oleh pihak Kecamatan, tokoh masyarakat dan Kepolisian terus melakukan serangkaian dialog untuk pemecahan masalah dugaan tindakan asusila ini.

Namun yang disayangkan, Za tidak hadir dalam pertemuan yang dilakukan di Mapolsek Ujan Mas sehingga akar permasalahan ini masih simpang siur.

Salah seorang tokoh masyarakat dan juga anggota DPRD Kepahiang dapil Ujan Mas Edwar Samsi SIp MM mengaku sangat menyayangkan kejadian ini. Apalagi tidak ada itikad baik dari Za untuk menyelesaikannya.\"Ceritanya masih simpang siur terkait dugaan pencabulan ini. Dari pengakuan korban dirinya menjadi korban sementara sampai dengan saat ini korban sendiri belum lapor. Bahkan Za sendiri tidak diketahui keberadaannya saat ini,\" ujar Edwar.

Menurutnya, terlepas dari hal tersebut pihaknya selaku masyarakat mengharapkan ada tindakan yang kongkrit atas peristiwa yang menghebohkan masyarakat Ujan Mas ini. Apalagi hal ini sudah diketahui masyarakat luas melalui pemberitaan media massa.\"Kita harapkan masalah ini bisa diselesaikan baik secara hukum maupun secara adat. Kami juga mengharapkan pihak PLTA Musi bisa kooperatif, artinya jika memang dalam hal ini salah satu petingginya tersebut terlibat ya harus dipanggil sehingga masalah ini bisa selesai terlepas kasus tersebut benar atau tidak,\" jelasnya.

Sementara itu, informasi yang berkembang sesuai dengan pernyataan korban. Kejadian yang menimpanya ini sudah terjadi hampir selama 10 bulan lamanya, dimana oknum petinggi PLTA Musi tersebut memperlakukannya layaknya suami isteri.

Dirinya sendiri mengakui pernah mau dinikahkan oleh Za dengan orang lain. Mencuatnya kasus ini sebagian pihak juga menilai adanya oknum yang memanfaatkan korban untuk kepentingan pribadinya. Hal ini karena dari sekian lama kasus ini terjadi tetapi baru saat ini mencuat di masyarakat. Sementara itu, untuk klarifikasi mengenai masalah ini pihak PLTA Musi belum bisa dimintai keteranganya soal permasalahan ini.(505)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: