Warga Enggano Terancam Krisis Makanan
BENGKULU, BE - Cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini berdampak pada kesediaan bahan makanan di Pulau Enggano, Bengkulu Utara. Pasanya kapal yang biasa menuju Pulau Enggano tidak bisa berlayar karena gelombang di perairan Enggano mencapai 3 sampai 4 meter. Kapal yang biasa melayani penyeberangan menuju pulau terluar Bengkulu itu tidak diizinkan untuk berlayar.
\"Kita khawatir stok kebutuhan makanan di Enggano akan habis, karena selama ini kita mengandalkan kiriman dari Bengkulu,\" ungkap Karwati (45), warga Enggano di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu, kemarin.
Dia mengaku sudah dua minggu berada di Kota Bengkulu dan belum bisa kembali ke Enggano karena kapal Pulo Tello yang selama ini melayani pelayaran menuju Enggano tidak bisa berlayar karena gelombang tinggi. Selain terancam kekurangan stok bahan makanan, banyak anak sekolah yang belum bisa masuk sekolah karena mereka sedang berlibur baik ke Enggano maupun dari Enggano ke Kota Bengkulu. Kemudian barang yang dibeli di Bengkulu yang akan Ia jual kembali di Enggano mengalami kerusakan, karena sudah lama dibeli namun tak kunjung dibawa.
Sementara Anto (50), warga Enggano lainnya, mengaku kekhawatiran mereka semakin menjadi, karena kepastian mereka untuk berlayar menuju Enggano belum pasti. Selain akibat gelombang yang tinggi mereka juga mendapat kabar bahwa kapal Pulo Tello akan menuju Jakarta untuk melakukan docking (perbaikan kapal) dan untuk kapal penggantinya belum jelas. Menurut Anto, docking yang dilakukan kapal tersebut dalan satu tahunnya satu kali, dan lama peroses docking adalah satu bulan.
Masalahnya setiap ada docking, pemerintah tidak mencarikan kapal penggantinya sehingga pelayaran menuju Pulau Enggano menjadi masalah. \"Docking kan setiap tahun, seharusnya pemerintah sigap untuk mengatasi masalah ini, kami cuman minta jika cuaca sudah membaik kapal Pulo Tello berlayar menuju Enggano terlebih dahullu sebelum ke Jakarta,\" kata Anto.
Disisi lain Manager Usaha dan Teknik Angkutan Sungai Danau Penyebrangan Pulau Baai Bengkulu, Samiun, membenarkan jika kapal Pulo Tello sudah masuk masa docking dari awal Januari kemarin. Namun karena permintaan camat Enggano untuk dapat mengirim BBM ke Enggano sehingga pada tanggal 3 mereka berlayar menuju Enggano kemudian pada 8 dan 11 Januari mereka diminta untuk melayani penyeberangan karena banyak masyarakat terutama anak sekolah yang telah selesai libur yang akan pulang dan pergi dari Enggano.
Namun karena gelombang tinggi mereka tidak bisa berlayar, dan berdasarkan pengamatan BMKG, kata Samiun, gelombang tinggi akan terjadi hingga satu minggu kedepan. Dan untuk pengganti kapal Pulo Tello saat melakukan docking pihaknya belum bisa menjawab.
\"Untuk saat ini kita belum bisa memastikan kapal yang akan menggantikan kapal Pulo Tello untuk melayani penyebrangan Pulau Enggano, meskipun ada kapal perintis tapi kita tidak bisa berkomentar karena kapal perintis bukan wewenang kita, dan saya dapat informasi kapal tersebut jika ingin digunakan baru bisa pada tanggal 28 januari,\" terang Samiun.(cw2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: