Populasi Harimau Terancam Punah

Populasi Harimau Terancam Punah

BENGKULU, BE - Sudah banyak konflik terjadi terhadap harimau di Bengkulu, sebagian besar berakibat kematian dan pembunuhan, sehingga harimau Bengkulu semakin lama semakin berkurang.  Hal ini disebabkan karena masyarakat merambah habitat harimau tersebut, sehingga tidak disalahkan jika harimau tersebut keluar menuju pemukiman penduduk yang berujung konflik. \"Sangat disayangkan, melihat harimau-harimau kita mati terbunuh dan mati karena sakit. Konflik-konflik yang terjadi adalah faktor penyebabnya, harimau kita tidak akan mengganggu masyarakat jika masyarakat tidak mengganggunya,\" ujar Said Jauhari SHut MSi, Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan Balai KSDA Bengkulu, Jumat (5/2). Said Jauhari mengatakan, masyarakat sudah banyak yang membuka kebun, mencari kayu, membuat pemukiman dan lainnya dihabitat harimau tersebut, maka dari itu harimau marah dan mencari mangsa dipemukiman warga. Bagi warga yang datang kehabitat harimau, tidak dipungkiri jika harimau tersebut memangsanya. \"Pada intinya, masyarakat Bengkulu jangan sampai merambah habitat harimau, agar populasi harimau kita tidak terancam dan tidak membahayakan masyarakat Bengkulu sendiri,\" ujarnya. Estimasi pergerakan harimau di Provinsi Bengkulu saat ini berjumlah 27-30 ekor, berada hampir disetiap Kabupaten di Provinsi Bengkulu. Namun sebagian besar habitat harimau Bengkulu berada di wilayah hutan Kabupaten Seluma, yakni sebanyak 5 ekor harimau. \"Harimau yang dikonservasi berjumlah 7 ekor, yakni di Taman Bukit barisan selatan, PLG Seblat, taman safari dan yang lainnya. sebagian besar harimau di Provinsi Bengkulu adalah harimau Sumatra. Dengan nama latin ? \" jelasnya. Harimau dapat melakukan pergerakan dengan jarak 490 Km, sehingga keberadaannya tidak dapat dipastikan. Namun, wilayah habitat harimau akan tetap pada satu lokasi tertentu, jadi jika lokasi tersebut dijamah manusia akan berakibat konflik.  Harimau yang sudah tua cenderung mencari mangsa kepemukiman warga, karena kelincahan untuk mencari mangsa dihutan mulai berkurang atau sulit dilakukannya. \"Jika didapati suatu konflik, pertama kami mengecek lokasi konflik. Jika konflik berada diluar kawasan hutan atau habitatnya maka diperbolehkan untuk evakuasi atau menangkap harimau tersebut. Apabila masih dalam kawasan habitatnya, maka akan dilakukan penggiringan harimau tersebut untuk menjauh dari pemukiman warga,\" ulasnya. Harimau yang sakit atau terluka akan dilakukan pengobatan, baik harimau dalam konservasi maupun harimau yang terjadi konflik. Harimau yang sudah mati akan dikuburkan, namun tetap dalam pengawasan BK-SDA. Ditakutkan terdapat pihak-pihak yang ingin mengambil salah satu organ harimau tersebut, baik taring maupun kulitnya. \"Mari sama-sama kita jaga populasi harimau kita, jangan sampai hilang dan punah binatang kebanggan Sumatra ini. Karena harimau merupakan aset negara yang sangat berharga, jangan ada perburuan harimau dan mengganggu habitat harimau tersebut,\" pungkasnya. (cw3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: