10 Makam Hanyut

MUARA SAHUNG, BE - Puluhan makam di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Ulak Lebar Kecamatan Muara Sahung Kabupaten Kaur, yang lokasinya di pinggir Sungai Air Anak terancam ambles terkena imbas longsor. Kondisi itu terjadi menyusul abrasi tanah di aliran pinggiran sungai itu, sehingga terjadi longsor. “Ini amblas ini sebenarnya sudah terjadi lama, tapi sampai sekarang belum ada perbaikan, dan sudah ada 10 makam yang hilang karena longsor,” ujar Medi (45), warga sekitar Kecamatan Muara Sahung kepada BE kemarin. Longsornya sebagian area pemakaman dan penduduk warga yang berlokasi pinggir Sungai Air Anak Desa Ulak Lebar itu, telah  menyebabkan puluhan makam posisinya sangat kritis, karena area tanah makam itu bergeser mendekati dan tepat berada di bibir sungai akibat tergerus air. Longsornya kawasan itu sebenarnya terjadi sudah empat tahun lalu, saat musim hujan dengan intensitas sangat tinggi sehingga tanah di pinggiran sungai sepanjang kurang lebih 15 meter longsor dan ambles. “Kalau hujan deras tanah itu selalu terkikis, dulu longsornya belum separah itu, tapi karena hujan terus sekarang tambah parah,” ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Desa Ulak Lebar Juharnis mengakui, TPU desa itu saat ini kondisinya sangat kritis. Apabila tidak segera direhab, kapan  saja makam tersebut bisa musnah terbawa arus aliran sungai yang terus menggerus tanah di bibir sungai tersebut. Sebab sebelumnya sudah ada 10 makam yang hilang akibat longsor dibawa arus sungai. “Masalah ini sudah kita sampaikan ke pihak kecamatan, dan kita berharap dalam waktu dekat ini bisa segera diatasi,” harapnya. Ditambahkannya, longsornya areal pemakaman itu terjadi sebenarnya sekitar pertengahan tahun 2012 lalu saat musim hujan berlangsung. Akibat hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Kaur dan sekitarnya saat itu dengan intensitas tinggi dan volume air melimpah. “Tanah disekitar TPU itu memang rawan longsor, apalagi kalau hujan deras. Kita minta kepada warga yang bermukim di sekitar TPU untuk lebih waspada,” harapnya.(618)

Sumber: