Jukir Harus Punya Etika

Jukir Harus Punya Etika

BENGKULU, BE - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bengkulu meminta agar juru parkir (Jukir) se-Kota Bengkulu tidak sekadar menerima uang parkir dari pengendara melainkan juga harus menunjukkan etika yang baik.  Etika tersebut bisa ditunjukkan dengan memberikan pelayanan sesuai tata cara sebagai profesi Jukir. Sebab tak jarang masyarakat/pemilik kendaraan yang mengeluhkan sikap tukang parkir yang semena-mena, seperti yang dialami Febrian salah satu pengguna kendaraan roda dua, dirinya mengaku kesal lantaran banyak Jukir yang bersikap tidak peduli dengan bantuan yang seharusnya dilakukan oleh jukir. \"Saat itu saya kesulitan saat mendorong motor kebelakang untuk keluar dari area parkir, tapi jukirnya hanya melihat dan tidak membantu setelah saya mau pergi baru jukirnya meniup peluit dan meminta uang parkir,\" keluhnya. Tak hanya itu, pelanggaran lainnya pun juga sering terjadi, seperti memaksa untuk membayar uang parkir yang tidak sesuai perda. Kemudian, tidak menutupi kendaraan dari cuaca panas, serta tidak menata susunan parkir dengan baik. Bahkan ada Jukir yang marah-marah ketika dimintai bantuan, seperti yang diakui Herawati, dimana dirinya meminta bantuan kepada seorang Jukir wanita untuk mengeluarkan motornya dari himpitan kendaraan lain. Namun, hasil yang didapatkan justru Jukir tersebut tersinggung dan marah. \"Tukang parkirnya marah karena dia menganggap saya memerintahnya padahal sebelumnya sudah saya coba sendiri untuk keluar tapi karena padat dan lantainya penuh pasir dan koral jadi saya meminta tolong, padahal kan itu memang tugas dia sebagai tukang parkir,\" aku Herawati. Menanggapi keluhan tersebut, Kabid Perhubungan Darat Dishubkominfo Kota, Mardi Kusuma menegaskan kepada Jukir agar menerapkan tata cara dilapangan. Menurutnya Jukir merupakan pelayanan jasa sehingga cara yang diberikanpun harus baik. Bahkan pihaknya tidak segan memberikan tindak tegas kepada jukir yang melanggar pelayanan tersebut. \"Kalau laporan secara tertulis belum menerima keluhan itu, cuma kitakan selalu monitor kelapangan. Kalau dia tidak baik, kita cabut SPT-nya, tapi harus ada laporan,\" tandas Mardi. (805)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: