Kasus DBD Meningkat
BENGKULU, BE - Terhitung sejak bulan Januari 2015 hingga saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bengkulu mencapai 33 kasus. Dalam 33 kasus DBD tersebut, 2 orang meninggal dunia. Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Herwan Antoni SKM MKes menjelaskan bahwa kedua korban meninggal tersebut merupakan anak-anak. \"Kasus DBD ini semakin hari memang terus mengalami peningkatan. Kota Bengkulu sendiri menjadi penyumbang terbesar kasus DBD ini,\" ujar Herwan kepada BE, kemarin. Peningkatan kasus DBD sendiri, disebabkan karena adanya pergantian musim. Sehingga virus BDB yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini terus mengalami peningkatan dalam perkembang biakannya. Oleh karena itu, Dinkes yang berkejasama sama dengan Puskesmas di Kota Bengkulu terus melakukan upaya pemogingan pada setiap rumah penduduk. \"Penyegahan ini harus diawal dari kita sendiri, agar tidak bedampak luas kepada kita. Oleh karena itu, kita berharap masyarakat untuk tetap waspada dan terus menjaga lingkungannya. Hal sama diungkapkan oleh Maneger Perawatan RS Raflesia Bengkulu, Ilson Yozami bahwa selama Januari, pasien yang terkena DBD dan menjalani perawaran di RS Raflesia sebanyak 3 orang pasien. Diantaranya, 1 orang anak-anak dan dua orang dewasa. \"Secara keseluruhan, memang mengalami peningkatan. Karena Bengkulu ini, terkenal dengan endemik nyamuk malaria. Dimana, endemik nyamuk ini sendiri terus mengalami pertumbuhan,\" turunya. Untuk melakukan pertolongan pertama pada DBD tersebut, Ilson menganjurkan kepada penderita untuk segera mengkonsumsi air putih dengan banyak. Sehingga dengan banyaknya minum tersebut, panas akan semakin berkurang. Tentunya, pasien harus cepat meminum obat penuruan panas seperti golang parasetamol. \"Kalau memang gejalanya semakin parah, seperti muntah dan sakit perut, maka segera lah untuk diruju ke RS ataupun puskesmas terdekat,\" pungkas Ilson. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: