Distanbunak Bengkulu Tengah Target Produksi Kakao 300 Ton

Distanbunak  Bengkulu Tengah Target Produksi Kakao 300 Ton

\"Pohon BENTENG, BE - Ditahun 2016 ini Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) menargetkan produksi kakao (cokelat) meningkat hingga mencapai 300 ton. Sekretaris Distanbunak Benteng, Syafawi menjelaskan, target ini ditetapkan bukan sekedar impian. Berbekal dari hasil evaluasi penyuluh Distanbunak Benteng, terungkap produksi kakao di Kabupaten Benteng tahun 2015 lalu mencapai 204,86 ton. Ini tentunya bisa menjadi salah satu pembelajaran kepada para petani di Kabupaten Benteng. Pasalnya, selain tak memerlukan perawatan yang sulit, harga jual komoditi ini juga relatif stabil dan menjanjikan dari hasil komoditi pertanian maupun perkebunan lainnya. Baik itu, hasil komoditi sawit maupun perkebunan karet. \"Dari 7 kecamatan yang memproduksi kakao, kita berhasil menghasilkan 200 ton lebih. Sebab itu, kita optimis ditahun 2016 ini capaian kita akan bertambah dan bahkan menembus angka 300 ton,\" jelas Syafawi. Lebih lanjut Syafawi mengaku, saat ini terdapat sebanyak 512 keluarga yang sudah memiliki lahan perkebunan kakao dan tersebar di beberapa Kecamatan. Baik itu di Kecamatan Bang Haji, Pematang Tiga, Merigi Kelindang, Pondok Kelapa, Talang Empat hingga ke Kecamatan Karang Tinggi. \"Kami yakin produksi kakao akan meningkat dikeranakan semakin hari patani yang menanam tanaman dengan buah sepanjang tahun ini semakin bertambah. Ini juga bisa menjadi pembelajaran bagi petani lainnya untuk trut mencoba,\" ajak Syafawi. Selain tak memilik perawatan yang sulit, ia mengaku bahwa harga jual kakau merupakan salah satu hasil komoditi yang masih stabil hingga saat ini. Bahkan semakin mengalami peningkatan harga dibandingkan dengan yang lainnya. Jika sebelumnya hanya dihargai Rp 19 ribu per kilogram, harga kakau kembali merangkak dan menembus angka Rp 22.250 per kilogramnnya. \"Bahkan disaat hari raya lalu, harganya semakin melonjak dan mencapai Rp 25 ribu per kilogram. Tak seperti tanaman karet dan sawit yang mengalami kemerosotan,\" tutupnya.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: