Bengkulu Siaga Satu
BENGKULU, BE - Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Drs M Ghufron MM M Si mengecam dan mengutuk keras atas insiden pengeboman yang terjadi di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta pusat yang menewaskan beberapa orang dan puluhan luka-luka, kemarin (14/01). Dengan kejadian ini, Kapolda langsung status siaga satu bagi keamanan Bengkulu. \"Berdasarkan perintah Kapolri, semua yang kita miliki, kita maksimalkan sehingga kita bisa meyakinkan masyarakat bahwa keadaan di Bengkulu dalam keadaan aman dan kondusif,\" ujar Kapolda Dengan melaksanakan siaga satu ini, Kapolda Bengkulu, memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk siaga. Dengan selalu waspada dan meningkatkan patroli terutama di tempat-tempat yang ramai aktivitas masyarakat dan Khususnya di markas Komando. \"Dengan kita meningkatkan patroli baik dari Sabhara, Lalulintas bahkan Brimob tentunya nanti kehadiran polisi yang bekerjasama dengan masyarakat dapat membuat kita yakin di Bengkulu makin aman dan kondusif,\" ungkap Kapolda. Menyikapi masalah teroris yang saat ini semakin berani, dengan menargetkan para anggota baik TNI maupun Polri. Kapolda berpesan kepada seluruh anggotanya, dengan tegas mengatakan bahwa tidak boleh kalah dengan apa yang namanya terorisme. Karena reprentasi keamanan itu ada di tangan Polri, untuk itu kepada seluruh anggota untuk tidak perlu gentar, khawatir memang tugas pokok kita demikian, kita dan kita tidak perlu kalah. \"Mari kita bersama-sama berantas sehingga tidak ada lagi teror, teroris di republik Indonesia khususnya di Bengkulu,\" ajaknya Kapolda juga menambahkan, agar seluruh masyarakat tidak perlu khawatir atas terjadinya teror di Bengkulu, karena pihak kepolisan akan semaksimal mungkin bersiaga. Walaupun sampai saat ini, belum ada laporan adanya teroris di Provinsi Bengkulu. Selain itu, Kapolda juga mengajak seluruh masyarakat di Provinsi Bengkulu untuk selalu meningkatkan sinergi bersama anggota Polri. \"Jika sinergi ini ditingkatkan, saya yakin tidak ada satupun kriminal ataupun penjahat yang bisa masuk ke wilayah Bengkulu,\" jelasnya. Untuk itu, Kapolda berpesan kepada masyarakat untuk segera melaporkan kepihaknya apabila ada hal-hal yang mencurigakan. Sehingga pihak Polri bisa segera menindak lanjuti, melihat masalah apa yang ada pada orang yang bersangkutan. \"Hingga yakinlah, jika kita selalu bersama-sama, kita bisa menjaga Bengkulu ini aman dan kondusif,\" ucapnya. Ledakkan Bom di Depan Kafe dan Pos Polisi Keramaian jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin (14/1) pagi mendadak berubah mencekam. Terjadi serangan bom oleh sekelompok orang yang dilanjutkan dengan aksi baku tembak. Polisi menuding kelompok Bahrun Naim sebagai penanggung jawab atas serangan mematikan itu. Ledakan pertama terjadi di halaman kafe Starbucks yang menyatu dengan gedung Cakrawala. Lokasinya hanya berjarak dua kilometer dari Istana Kepresidenan. Berdasarkan penuturan sejumlah saksi, ledakan terjadi pukul 10.45. Dua menit kemudian, giliran pos polisi di perempatan jalan MH Thamrin, seberang Starbucks, yang diledakkan. Beberapa saat sebelum ledakan, dua orang masuk ke dalam pos polisi dengan dalih menanyakan alamat. Saat Jawa Pos tiba dilokasi kejadian sekitar pukul 10.50, tiga jenazah sudah terkapar di samping Pos Polisi. Sedangkan seorang anggota polisi berpangkat inspektur satu (iptu) yang belakang diketahui bernama Danny terkulai lemas. Dia mengalami luka serius pada bagian kepala dan kaki. Beruntung warga di sekitar lokasi berhasil menyelamatkannya. Meski masih belum kondusif, warga sempat mendekat dan berkumpul di sekitar Pos Polisi. Dalam kondisi tersebut, sejumlah warga lainnya justru sibuk mengambil gambar suasana lokasi ledakan. Hal itu tidak berlangsung lama. Ketika warga tengah asyik mengabadikan momen, terdengar tiga kali letusan sejanta api. ”Dor… dor… dor… satu kena tembak, semuanya lari,” ungkap Syaiful, 35. Syaiful adalah salah seorang saksi mata yang melihat langsung ledakan pertama juga ledakan kedua. Tidak hanya itu dia juga turut terlibat mengevakuasi Iptu Danny. Pelaku yang diketahui berjumlah dua orang tidak berhenti sampai di situ. Mereka juga menembaki polisi lalu lintas dari jarak dekat. Salah seorang polisi bahkan ditembak perutnya dari jarak satu meter. Kedua pelaku mengenakan kaus berwarna hitam dan menggendong tas ransel di punggung. Mereka juga memakai topi. Mereka menggunakan senpi laras pendek, yang dari kejauhan tampak mirip senpi FN atau Glock. Usai menembak, mereka lari ke arah gerai Starbucks. Pelaku lain yang sejak awal berada di area Starbucks kemudian melempar bom ke mobil polisi yang terparkir di tengah jalan Thamrin. Beberapa saat setelah bom meledak di dekat mobil, terjadi dua kali ledakan lagi di parkiran gedung Cakrawala. Dari video yang didapatkan Jawa Pos, kedua ledakan itu mengenai dua pelaku teror yang bersembunyi di sebelah mobil berwarna putih. Sebelum ledakan terjadi, salah seorang pelaku tampak mengeluarkan bom dari tasnya dan berupaya merakit atau mengaktifkannya. Belum jelas apakah bom itu meledak sendiri atau sengaja diledakkan oleh si pelaku dengan tujuan bunuh diri. Kemudian, pelaku yang tadinya menembak warga dan polisi di perempatan jalan beraksi lagi. Mereka datang dari arah gerai Burger King yang bersebelahan dengan Starbucks, lalu menghampiri kedua kawannya yang terkena bom. Sebelum mendatangi rekannya, salah seorang pelaku menembakkan senpinya ke arah selatan. Tidak diketahui maksud tembakan tersebut Setelahnya, polisi mulai berdatangan dari arah jalan Medan Merdeka dan berlindung di balik mobil yang tadi dibom. Baku tembak pun tidak terelakkan antara polisi dan pelaku teror. Kemudian, salah seorang pelaku kembali melemparkan bom ke arah polisi. Bom meledak di sisi kiri belakang salah satu mobil dinas polisi, Mitsubishi Pajero. Setelahnya, polisi berdatangan dari arah selatan dan terjadilah baku tembak dengan para pelaku teror Dampak kejadian tersebut, petugas langsung mensterilkan area di radius 200 meter. Berulang kali petugas terpaksa menghalau warga yang masih saja berupaya merangsek demi mengabadikan suasana di lokasi kejadian. ’’Pelaku masih ada di sana, bahaya, tidak ada yang bisa jamin keselamatan. Mundur!’’ teriak petugas saat menghalau kerumunan warga di jalan KH Wahid Hasyim samping Gedung Jaya. Belum diketahui pasti jenis bom yang diledakkan para pelaku. Hanya, Salah satu korban bom diketahui terdapat banyak paku menancap di tubuhnya. Bom dengan ciri khas paku itu mirip dengan bom yang digunaka oleh jaringan Santoso di Poso. Saat kejadian berlangsung, sejumlah pejabat negara sedang tidak berada di Jakarta. Bukan hanya Presiden Joko Widodo yang tidak berada di Jakarta. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan juga tengah berada di luar kota. Luhut tengah melakukan kunjungan kerja ke Pontianak, Entikong dan Singkawang Kalimantan Barat. Saat kejadian berlangsung Luhut baru saja mendarat di Entikong dengan helikopter. Dia sempat melihat obyek pembangunan jalan pararel perbatasan. Nah, saat itulah telepon Luhut bordering. Dia tampak sudah tak lagi konsentrasi. Sekitar pukul 11.30, Luhut memutuskan balik lagi ke Pontianak. Kunjungannya ke Singkawan pun dibatalkan. Dia ingin langsung kembali menggunakan pesawat Boeing TNI AU bali ke Jakarta. Dalam kunjungan kerja itu, Luhut mengajak Menteri Pertahanan Riamizard Riacudu dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Sesampai di Pangkalau Udara Supadio, Luhut tampak tegang. Ketika rombongan turun dari heli dan masuk ke Boeing, Luhut tak beranjak. Dia sibuk menelepon di dekat heli. Salah satu yang didengar koran ini ialah sambungan telepon ke Menteri Sekretaris Negara Praktikno. Terdengar samar-samar berkoordinasi soal rapat. Setibanya dari kunjungan kerja di daerah, Luhut didampingi Panglima TNI Gatot Nurmantyo sekitar pukul 14.30. Sebelum meninjau titik ledakan di gerai Starbucks, Luhut sempat singgah di Mal Sarinah yang ada di sebarangnya. Luhut tidak berkomentar sama sekali ke media ketika beranjak menuju lokasi pengeboman. Ketika Luhut masuk gerai kopi asal Amerika itu, kondisi sudah dinyatakan clear. Setelah beberapa saat berada di dalam gerai Starbucks, Luhut memberikan keterangan singkat kepada media. Dia mengatakan tidak ada penerapan status siaga I untuk skala nasional. ’’Presiden juga tidak perlu diungsikan,’’ tandasnya. Ledakan bom sekaligus adu tembak di perempatan Jl Thamrin memang memicu isu keamanan presiden. Sebab lokasi kejadian ini hanya 2 km dari kantor Presiden Joko Widodo di Jl Merdeka Utara. Menurut Luhut terjadinya aksi teror di ibukota negara, seperti di Jakarta, Paris, dan Mumbai merupakan bentuk dari kedodorannya seluruh pemangku kebijakan setempat. ’’Jangan menggunakan istilah kecolongan. Karena kita menghadapi gerilya,’’ katanya. Setelah mendengar keterangan dari polisi di TKP, Luhut menceritakan bahwa pelaku teror ada lima orang. Dua orang tewas setelah meledakkan bom bunuh diri. Kemudian tiga pelaku toror lainnya tewas ditembak oleh polisi saat menyerang pos polisi di perempatan Jl Thamrin. Selain itu Luhut juga mengatakan ada dua korban lainnya yakni satu orang warga Indonesia dan satu orang lagi warga Belanda. Kemudian sejumlah korban luka sedang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Luhut mengelak disebut teror Sarinah terjadi karena informasi intelejen yang lemah. Menurut dia, sudah sejak awal Desember, negara telah mengantisipasi aksi teror yang dilakukan pihak-pihak tertentu. ’’Polisi kan sudah melakukan penangkapan terhadap mereka yang menebar ancaman selama ini. Hanya saja memang ada satu kelompok yang belum berhasil ditangkap,’’ ujarnya. Menurut dia, aksi teror itu bagaimana perang gerilya bawah tanah. Sulit diprediksi kapan datangnya ancaman. Dia sudah menginstruksikan jajaran TNI dan Polri untuk siaga satu dan menyiapkan semua satuan, tak hanya di Jakarta. Pejabat asal Toba Samosir, Sumatera Utara itu mengatakan seluruh pasukan siap diterjunkan tinggal menunggu komando. Dia berharap masyarakat tetap tenang dan beraktifitas normal. Sebab, kekuatan polisi dan tentara disebutnya masih bisa mengusai keadaan. ’’Kami juga meminta masyarakat dimanapun melaporkan orang-orang yang dicurigai melakukan kegiatan teror,’’ ucapnya. Terpisah, mantan kombatan asal Poso yang pernah berada di medan konflik bersama Santoso (terorisme buronan polisi), Rofik Syamsuddin berharap polisi mengevaluasi penangkapan-penangkapan yang dilakukan selama ini. Dia menduga mereka yang tertangkap merupakan orang ring terjauh dari otak terori selama ini. ’’Saya berharap polisi juga bisa menangkap hidup-hidup. Sebab kalau ditembak mati semua selesai pengembangannya,’’ jelas pria yang pernah dipidana atas kasus terorisme ini. Menurut Rofiq, intelejen juga harus mengevaluasi pola teror yang mulai berpindah orientasi sasaran. Kini tak lagi teror terhadap simbol-simbol agama dan kantor asing namun juga pusat keramaian. ’’Coba saja dilihat saja teror yang terjadi di sekitaran Jakarta selama ini,’’ ujar pria yang pernah menantang sanggup menangkap Santoso ini. Secara terpisah, Kementrian Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta agar semua pimpinan daerah di seluruh Indonesia untuk siaga satu. ”Saya kira ini satu warning bahwa seluruh daerah harus siaga satu untuk melancarkan seluruh proses,” ungkap Tjahjo saat ditemui di Pengadilan Tinggi Tipikor, kemarin (14/1). Pihaknya pun meminta pimpinan daerah melakukan koordinasi secara rutin dan cepat untuk mengantisipasi setiap gelagat perkembangan dinamika yang berkembang di daerah. Tjahjo melanjutkan pihaknya menjamin aparat kepolisian TNI dan BIN mampu mengendalikan gerakan teror kota yang tidak bertanggungjawab. Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan menjelaskan, lima pelaku tersebut dilihat dari karakter umumnya, seperti warna kulit, rambut dan muka dipastikan merupakan orng Indonesia. Kelimanya dipastikan tewas dalam rangkaian aksi teror tersebut. \"Ada banyak barang bukti yang ditemukan dari badan pelaku,\" tuturnya. Ada sekitar lima bom aktif yang belum meledak ditemukan. Salah satunya bom yang ukurannya besar. Kemungkinan aksi ini dirancang dengan bom pancingan. \"Bom diledakkan, setelah petugas dan warga berkumpul, bom yang lebih besar diledakkan. Namun, berhasil direkam sebelum bom pamungkas meledak,\" jelasnya. Bom ini merupakan rakitan yang Di dalamnya terdapat serangan besi dan paku. Kalau dari karakter bom masih belum bisa dilihat apakah ini ada kemiripan dengan bom yang pernah ditemukan Polri atau yang kejadian peledakan bom lainnya. \"Sekarang masih di Puslabfor untuk mengetahui jenis bom,\" tuturnya ditemui di Komplek Mabes Polri kemarin. Selain bom aktif, juga ditemukan dua pistol jenis rakitan dan organik. Serta beberapa dokumen identitas dari para pelaku. \"Kami belum bisa menyebutkan pistol dari mana dan identitas para pelaku. Semua masih ditelusuri walau ditemukan identitasnya,\" paparnya. Dari mana pistol organik tersebut? Dia menuturkan bahwa yang pasti pistol itu bukan jenis revolver yang merupakan senjata organik Polri. Semua senjata itu juga diperiksa dari mana asalnya. \"Ini untuk bisa menentukan jaringan yang terlibat dan merancang aksi teror,\" ujarnya. Dia memastikan bahwa aksi teror ini merupakan rancangan dari sel-sel kelompok teror ISIS di Indonesia. Kemungkinan besar sel-sel ISIS ini bersatu menjadi sebuah kelompok. \"Namun, siapa dan jaringan apa masih dalam pengembangan. Yang pasti, Polri tidak tinggal diam,\" paparnya.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: