Kopi, Karet dan Sawit Masih Diandalkan

Kopi, Karet dan Sawit Masih Diandalkan

\"sawit_bengkulu\"BENGKULU, BE - Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu Ir. Ricky Gunarwan memastikan bahwa setidaknya 3 produk unggulan utama Provinsi Bengkulu di sektor perkebunan di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini masih menjadi andalan. Ketiga adalah kopi, karet dan sawit. Proudiksi ketiga komoditas tersebut harus dimaksimalkan, meskipun untuk saat ini harga sawit atau tandan buah segar dan karet masih anjlok dibandingkan harga komoditas yang lain.

\"3 komoditas perkebunan itu masih menjadi andalan dan sampai saat ini masyarakat kelompok tani masih sangat mengharapkan bantuan bibit tanaman perkebunan itu. Bantuan bibit ini sebenarnya hanyalah pemicunya, sedangkan yang diperlukan adalah keinginan petani tersebut unutuk berococok tanam,\" kata Ricky. Diuakuinya, harga TBS sawit masih mengalami keterpurukan dengan harga saat ini dibawah Rp 1.000 per kg, sehingga membuat petani yang selama ini mengandalkan tanaman monokultur tersebut mulai merancang tanaman tumpang sari.

\"Selama ini memang banyak masyarakat kita yang hanya menanam tanaman monokultur seperti kopi yang ditanam berhektar-hektar, begitu juga dengan sawit. Dan untuk kedepan pemerintah sedang merancang konsep untuk memaksimalkan lahan dengan banyak tanaman,\" imbuhnya. Berdasarkan laporan yang masuk ke Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu,  untuk saat ini harga TBS sawit hanya berkisar antara Rp 500- Rp 600 di lokasi kebun. Kondisi seperti itupun membuat petani mulai berpikir untuk tidak hanya menanam satu jenis tanaman saja, sehingga bila satu tanaman tersebut harganya turun, maka masih bisa ditutupi oleh tanaman lainnya. Ricky pun memastikan,  harga TBS sawit mulai mengalami kenaikan secara bertahapdi tahun 2016 ini. Bahkan pihaknya juga mendapatkan laporan terkait harga sawit di beberapa daerah sudah mulai naik.

\"Bila kondisi politik stabil, rupiah menguat dan permintaan ekport tinggi, maka dipastikan harga-harga akan stabil dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat,\" sebutnya.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: