5 Menteri Ini Layak Dicopot
JAKARTA, BE – Jelang reshuffle kabinet jilid II yang dilontarkan Presiden Joko Widodo, sejumlah nama menteri sering disorot. Mereka dinilai lamban bekerja dan gagal dalam mencetak prestasi. Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago asal UIN Jakarta menyebut ada lima menteri dikategori lamban bekerja dan gagal mencetak prestasi. \"Mereka adalah Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan,\" ujarnya dalam pesan singkat, Minggu (3/1). Menurut alumnus Universitas Andalas itu, menteri pertanian dianggap gagal meningkatkan swasambada pangan. \"Terbukti, kacang kedelai, buah, dan kebutuhan pangan lainnya termasuk daging sapi masih tinggi kebutuhan impornya,\" terangnya. Kemudian Yohana layak di-reshuffle lantaran tingkat kekerasan dan kejahatan seksual terhadap anak masih tinggi. \"Bahkan, menteri ini hampir nggak punya gebrakan yang keren dan top terkait kebijakan regulasi strategis yang tegas dan keras dalam rangka perlindungan kekerasan terhadap perempuan dan anak,\" jelas pengamat IndoStrategi Kemudian lanjut, alumnus pasca sarjana Univetsitas Indonesia (UI) itu, Siti Nurbaya lalai dan lambat menangani persoalan kabut asap di Pulau Sumatera dan Kalimantan tahun 2015 lalu. \"Progres kinerjanya tidak terlihat, termasuk dalam persoalan limbah perusahaan Freeport dan lingkungan lainnya,\" tandas Pangi. Berikut Yasonna Laoly harus diganti dari kalangan profesional. Sebab, kinerja Menkum HAM tidak netral lantaran diisi dari kalangan parpol. Ia ikut campur urusan Partai Golkar dan PPP. Bahkan, Yasonna telah menjilat air liurnya sendiri saat mengesahkan Partai Golkar kubu Agung Laksono dan kemudian membatalkannya. Sedangkan Ignasius Jonan, tidak mampu melerai persoalan kecelakaan atau masalah transportasi yang banyak terjadi dan berulang-ulang. Baik udara, laut, maupun darat. (jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: