Berburu Babi, Warga Bengkulu Utara Tenggelam

Berburu Babi, Warga Bengkulu Utara Tenggelam

\"IMG_20160101_121032\"

BATIK NAU, BE - Sutrimo (26) warga Dusun Limas, Kecamatan Batik Nau hanyut di sungai Desa Serangai saat menyeberang sungai setelah berburu babi hutan, Kamis (31/12) sekitar pukul 16.30 WIB. Korban hanyut dan kemudian tenggelam saat mengejar babi buruannya yang masuk ke dalam sungai. Sampai saat ini Sutrimo belum ditemukan. Kondisi air sungai yang keruh dan terus meluap akibat hujan membuat sekitar 50 orang yang melakukan pencarian terdiri dari Polsek Batik Nau, Polsek Lais dan BPBD Kabupaten BU serta masyarakat kesulitan.

Setelah mendapat informasi ada orang hanyut dan tenggelam, masyarakat dan polisi langsung melakukan pencarian, sampai pukul 02.00 dinihari Jum\'at (1/1) belum mendapatkan hasil. Pencarian kemudian dilanjutkan esok hari, tim berangkat pukul 07.00 WIB, namun kembali gagal menemukan Sutrimo yang diduga sudah meninggal dunia akibat air sungai bertambah deras.

\"Pencarian sudah dilakukan dari kemarin, sampai saat ini belum mendapatkan hasil, peralatan yang kita gunakan seadanya, menggunakan perahu milik warga sekitar dan beberapa pelampung. Meski bisa melakukan penyisiran dari lokasi korban menyeberang kemudian dikabarkan tenggelam kami belum mendapatkan hasil. Pencarian akan dilanjutkan esok hari,\" jelas Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Hendri H Siregar SIK melalui Kapolsek Batik Nau, Ipda Wellianto Malau.

Lanjut Kapolsek, Sutrimo dikabarkan tenggelam berdasarkan laporan dari dua orang rekan berburunya, Topik (25) warga Desa Maninjau dan Galang (15) warga Dusun Limas. Mereka bertiga berangkat berburu ke Desa Serangai pukul 11.00 WIB, Kamis (31/12).

Tidak lama kemudian, Mingun (49), rekan Sutrimo menghubungi melalui pesan singkat, mengatakan hendak menyusul berburu. Setelah menunggu dan bertemu, 4 orang warga ini kemudian berburu, selang beberapa saat kemudian, Topik mengejar babi yang sudah lumpuh menyeberangi sungai. Melihat rekannya mengejar babi yang sudah terluka, Sutrimo tidak tinggal diam dan menyusul menyeberangi sungai sembari membawa senjata. Sekitar 5 meter dari bibir sungai, kemudian terdengar teriakan \"pak tolong\" sebanyak dua kali.

Rekan korban yang mendengar suara tersebut kemudian berusaha mengejar Sutrimo, namun sudah tidak mendapati Sutrimo. \"Korban hanyut kemudian tenggelam, tidak lama setelah menyeberangi sungai. Kita akan terus melakukan pencarian, sampai korban ditemukan. Cuaca dan peralatan seadanya menjadi salah satu kendala kami melakukan pencarian,\" pungkas Kapolsek.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: