Ancaman Pangan Segar dalam Menghadapi MEA

Ancaman Pangan Segar dalam Menghadapi MEA

\"3\" BENGKULU, BE- Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Bengkulu kemarin menggelar sosialisai, yang mana bertemakan Ancaman Keamanan Pangan Segar Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Tahun 2016. Sosialisasi ini mengundang seluruh BKP dan stackholder di Provinsi Bengkulu, dimana didalamnya BKP dari 9 kabupaten di Provinsi Bengkulu. Acara ini diisi oleh 2 narasumber yang ahli dibidangnya, yakni Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Bengkulu, Drs. Arnold Sianipar Apt M.Pharm dan Dosen Universitas Bengkulu, Yefriza SE MPPM PhD. Acara ini diselenggarakan di Hotel Pasir Putih Bengkulu, yang mana dibuka langsung oleh Kepala BKP Provinsi Bengkulu, H Muslih Z SH MSi. \"Kita harus mempersiapkan produk-produk unggulan yang kita miliki, supaya produk kita tidak kalah saing dengan produk luar atau MEA nantinya. Kita kuat dibidang pertanian dan perkebunan, sehingga kita harus lebih memperhatikan dan memahami bagaimana proses tanam yang baik sampai proses panen yang baik pula,\" ujar H Muslih Z SH MSi, Kepala BKP Provinsi Bengkulu, Kamis (17/12). Muslih mengatakan, awal dari hasil yang baik atau berkualitas adalah dari penanaman, dimana proses penanaman harus lebih ditingkatkan. Jika hasil tanam baik dan berkualitas kita dapat menginpor barang tersebut, yang mana melewati proses-proses administrasi supaya barang dapat legal atau sah. \"Kita harus meningkatkan kemampuan petani guna meningkatkan produksi pertanian\", ujarnya. Sosialisasi ini mengungkap 2 tema yang dipaparkan oleh masing-masing narasumber, dimana tema pertama yaitu strategi memilih pangan yang sehat dan aman dan tema kedua yaitu strategi peningkatan ekonomi petani dan pelaku usaha menghadapi MEA. Para peserta yang hadir sebanyak 75 orang, yang mana datang dari setiap BKP Kabupaten di Provinsi Bengkulu, pelaku usaha, kelompok tani dan dinas-dinas yang bersangkutan dengan BPK. Makanan dikatakan aman dapat dilihat dari 3 tipe, yakni bebas dari bahaya kimia, bebas dari bahaya mikrobiologi dan bebas dari bahaya fisik. Terdapat beberapa akibat jika manusia mengkonsumsi makanan yang tidak aman, seperti keracunan, iritasi paru-paru, kerusakan ginjal, kanker dan masih banyak lagi. Perdagangan bebas kawasan dapat menjadi peluang sekaligus tantangan, yakni disatu sisi dapat membuka pasar bagi industri dalam negeri yang semakin meningkat, namun disisi lain apabila Indonesia tidak menyiapkan diri dengan baik dapat menjadi pasar bagi gempuran produk asing yang dapat menghancurkan kemampuan produktif dalam negeri. Pemerintahan Provinsi Bengkulu dalam menghadapi MEA harus menyiapkan beberapa strategi, seperti menyiapkan regulasi untuk memudahkan peluang investasi, membangun sarana prasarana pelatihan terpadu, mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan masih banyak lagi.(CW3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: