Disambar Petir, 2 Tewas
BENGKULU, BE – Hujan deras disertai petir yang melanda Bengkulu, kemarin (7/12) memakan korban. Dua orang dilaporkan tewas diduga tersambar petir. Kedua korban diketahui bernama Hesni (40) warga Jl Gang Sumur 8 Kelurahan Pematang Gubernur Kota Bengkulu dan Bahir (65), warga Desa Lubuk Gedang, Kecamatan Lubuk Pinang. Peristiwa terjadi di lokasi yang berbeda. Kejadian pertama menimpa korban Hesni. Korban tersambar petir saat istirahat makan di pondok sawah tempatnya bekerja di Srikuncor Pondok Kelapa Bengkulu Tengah. Peristiwa terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Kala itu hujan belum turun. Langit mendung dengan petir menyambar-nyambar. Saat petir besar menyambar, korban terpental sekitar 2 meter dari pondoknya. Akibat sambaran petir tersebut korban tewas di tempat dengan luka bakar. \"Saya saat itu berada tak jauh dari pondok tempat korban beristirahat. Saya melihat dengan jelas saat korban tersambar petir. Sontak saya mendatangi korban dan membawanya ke rumah korban bersama warga sekitar,\" ujar Kimin, tetangga korban di persawahan, kemarin (7/12). Kimin mengatakan, saat melihat korban terpental, dirinya langsung berteriak meminta tolong. Sebab saat itu situasi sawah sepi. \"Korban pergi ke sawah sendiri, tanpa ada yang membantunya bekerja saat itu,\" ujarnya. Korban yang diketahui telah tewas tidak dibawa ke rumah sakit, melainkan langsung dibawa ke rumah duka. Rencananyaakan dimakamkan hari Selasa (8/12) di pemakaman umum Pematang Gubernur. Di bagian lain, satu korban lain bernama Bahir (65) tewas sekitar sekitar pukul 16.15 WIB. Ia tewas diduga tersambar petir ketika tengah menjaga buah durian di kebunnya di desa setempat. Tepatnya berbatasan antara Desa Lubuk Gedang dengan Desa Tanjung Alai. Pada saat kejadian, wilayah Kabupaten Mukomuko hujan dan petir. Saat itu korban tengah duduk tidak jauh dari salah satu pohon durian. Tiba – tiba datang petir yang diduga langsung menyambar hingga mengakibatkan korban meninggal dunia. Kapolres Mukomuko, AKBP Andhika Vishnu SIK melalui Kapolsek Lubuk Pinang, Iptu Santika membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan, saat itu korban bersama istri dan cucunya tengah menjaga durian. Saat kejadian, korban berada tidak jauh dari pohon durian. Sedangkan istri dan cucunya berada sekitar beberapa meter dari tempat korban menunggu durian. Naasnya, ketika hujan disertai petir. Korban diduga tersambar pantulan petir. Dan pada saat itu langsung pingsan. Istri korban yang berada dilokasi itupun langsung berteriak minta tolong. Dan mengundang banyak warga yang berdatangan dilokasi. Pun dengan aparat kepolisian mengetahui peristiwa itu langsung menuju ke TKP. Ketika dilokasi korban masih bernafas. Oleh warga dan anggota langsung membawa korban ke RSUD. Tuhan berkehendak lain, Bahir tewas ketika ditengah perjalanan. Yang kemudian langsung dibawa ke rumah duka. “ Ditubuh korban hanya tampak warna kebiruan. Yang diduga tersambar pantulan petir. Dan saat kejadian saksi yang melihat adalah istri dan cucu korban yang baru berusia tujuh tahun,” demikian Kapolsek. (900/cw5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: