Ikut Diksar, Anak Mapala Meninggal
TABA PENANJUNG, BE - Naas dialami Af (18), warga Talang Kering, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Salah seorang mahasiswa pencinta alam Mahasiswa Hukum Pencinta Alam (Mahupala) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Bengkulu ini meninggal di perjalanan saat hendak melakukan perkemahan di kawasan Bukit Kandis, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Belum diketahui secara pasti penyebab meninggalnya korban, hanya saja diduga korban meninggal akibat kelelahan dan sakit asma yang dideritanya kambuh. Kapolres Bengkulu Utara AKBP Hendri H Siregar SIK, melalui Kapolsek Taba Penanjung AKP Kusman Jaya SH membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskan Kusman, korban meninggal di Desa Penum, Kecamatan Taba Penanjung sekira pukul 16.00 WIB, Sabtu (22/11) sore saat di perjalanan saat hendak melakukan perkemahan dalam rangka mengikuti pendidikan dasar (Dikdas) Mahupala kampusnya. Saat itu, korban bersama sekitar 50 orang temannya hendak melakukan perekemahan dengan berjalan kaki dari Desa Datar Lebar, Kecamatan Karang Tinggi. Melihat korban yang tak bernyawa, rekan-rekan korban akhirnya memutuskan untuk kembali pulang dan membawa korban ke RSUD Benteng sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan. \"Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, kita tak menemukan adanya bekas tanda adanya aksi kekerasan di tubuh korban. Diduga korban meninggal karena kecapekan dan ditambahlagi dengan penyakit asma yang dideritanya kambuh,\" terang mantan Kanit Gakkum Ditlantas Polda Bengkulu ini. Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Benteng, Dr Sayboy N Siregar MM, mengungkapkan hal senada. Ia menjelaskan bahwa, saat dibawa ke RSUD korban sudah dalam keadaan terbujur kaku dan tak lagi menghembuskan nafas. Melihat kejadian ini, pihak keluarga korban yang mengetahui kabar duka ini langsung membawa korban ke rumah duka. \"Setiba di RSUD dia (korban,red) memang sudah meninggal dengan tubuh yang kaku,\" singkat Sayboy.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: