RM-SATU Menang Mutlak Dalam Debat Pertama

RM-SATU Menang Mutlak Dalam Debat Pertama

Zumratul Aini: RM-SATU Lebih Paham Masalah dan Punya Solusi. \"RM\"BENGKULU, BE - Publik atau masyarakat Bengkulu yang diwakili oleh dosen, mahasiswa, dan aktivis menilai bahwa debat Cagub dan Cawagub Bengkulu yang berlangsung Jumat malam dan disiarkan langsung oleh televisi, semakin memperlihatkan keunggulan pasangan RM SATU. Pada debat yang berlangsung di ballroom hotel Grage itu, pasangan Dr. Ridwan Mukti dan Dr. Rohidin Mersyah tampil berkualitas dan simpatik, serta menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin yang santun dan cerdas. \"Saya kira, siapapun yang menyaksikan debat itu, mau dia pendukung salah satu atau orang netral, akan punya kesimpulan yang sama, satu nol utk pasangan RM, menang mutlak,\" ujar Dr. Jhon Kenendy, MH yang juga merupakan pengajar di salah satu perguruan tinggi negeri Bengkulu. RM SATU dinilai tidak hanya menunjukkan kematangan mereka sebagai politisi dan birokrat, tapi juga memiliki penguasaan masalah yang sangat baik. Sedang calon nomor urut 2, kurang begitu jelas memaparkan visi-misinya. \"Debat kandidat kemarin, harusnya bisa dimanfaatkan menawarkan visi-misi, bukan terkesan menyerang, arogan, itu malah merugikan dirinya sendiri. Memuji lawan dengan diimbangi sanggahan atau tambahan strategi justru akan memberi \'value\' positif,\" ujarnya pada wartawan. Selain memaparkan konsep pembangunan ekonomi seperti kemaritiman dan strategi pengembangan SDM, RM secara khusus menyorot kemunduran pembangunan di Bengkulu. \"Pak Prapto saat menjadi gubernur, mampu mengangkat Bengkulu menjadi urutan ke-23 dari 26.  Namun sepuluh tahun terakhir, peringkat Provinsi Bengkulu justru turun ke posisi 31 dari 34 provinsi di Indonesia.  Ini ekspose Bappenas loh, bukan kata saya. Ini yang harus kita perbaiki,\" ungkap RM yang disambut tepuk tangan. \"Baik pada tataran konsep maupun rasionalitas implementasi program pembangunan, Ridwan Mukti dan Rohidin Mersyah menunjukkan kelasnya. Mereka mampu menjawab semua pertanyaan dari moderator dengan baik dan memuaskan, dilengkapi dengan data, dan tak satu pun jawaban mereka yang meleset dari tema debat,\" ungkap Syarif, salah satu ketua OKP yang juga alumnus IAIN Bengkulu ini. Pengurus HMI Bengkulu 2014-2015, Azis juga menanggapi. “Secara Umum debat berjalan kondusif walau diawal ada indikasi offside dari salah satu kandidat dan tak mengindahkan aturan debat yang sudah disampaikan moderator.” Menurut Azis pasangan nomor urut 1 lebih logis dalam penyampaian materinya. “Secara subjektif saya harus berkata jujur, bahwa debat yang berlangsung memang tidak berimbang karena terlihat jelas, salah satu pasangan calon tidak dapat menyampaikan materi secara sistematis.” Begitu juga dengan yang di sampaikan tokoh muda  Bengkulu, Ikhsan Nahromi. “Disiplin keilmuan RM-SATU, Pengalaman saat menjadi pengusaha, legistatif dan eksekutif membuat RM-SATU lebih menguasai materi. Bandingkan perbedaan paling mendasar, Sultan jadi DPD hanya 3 tahun, dan DPD tak punya hak legislasi serta anggaran. Sedang RM pernah di DPR RI yang wewenangnya legislasi dan anggran, RM 10 tahun memerintah, penentu kebijakan. Sultan 2 tahun wagub tidak punya wewenang kebijakan” tegas Romi sapaan akrapnya. Pasangan yang Lengkap Secara materi dan substansi perdebatan, RM dan Rohidin tampil dengan penguasaan yang bagus dengan konsep pendidikan, sumber daya manusia, dan pembangunan ekonomi untuk Bengkulu. Sebagaimana ditegaskan oleh tokoh perempuan Bengkulu Ibu Sri Tuti, “Materi yang disampaikan pasangan nomor urut 1, lebih mengena dan sesuai dengan kondisi Bengkulu saat ini dan saya setuju bahwa dalam kontek pendidikan peran orang tua sangat penting,” ungkapnya. Sri Tuti menambahkan, sarana dan prasarana pendidikan Bengkulu banyak yang harus dibenahi. Selain itu peran pemerintah juga sangat dibutuhkan yang mana menurut Sri Tuti, selama ini peran pemerintah dalam sektor pendidikan masih dipandang kurang, khususnya pembinaan terhadap para pelajar yang berprestasi. Menurut Sri Tuti, yang juga ikut hadir dalam debat kandidat malam itu, apa yang disampaikan oleh pasangan nomor urut 2 kurang begitu jelas.  “Konsep atau visi-misi yang di sampaikan gak ngena, terkesan tidak nyambung dengan materi debat, dari sesion 1 sampai 3, materi yang disampaikan diulang-ulang, seolah kurang persiapan.” ujarnya. Begitu juga dengan yang di sampaikan tokoh dan aktifis perempuan yang lain, Zumratul Aini. Menurutnya, visi-misi pasangan nomor urut 1 lebih jelas, “nomor urut 1 punya visi-misi yang jelas, paparan maupun jawaban sesuai dengan materi debat. Apa yang ditanyakan oleh tim pakar terjawab dengan jelas. Sedangkan nomor urut 2, terkesan tidak punya konsep dan visi-misi yang jelas sesuai materi debat. Banyak orang mengatakan, sangat di sayangkan nomor urut 2 terkesan provokatif hingga 2 kali ditegur KPU. Padahal publik ingin mendengar visi-misi masing-masing calon, saya rasa yang dilakukan nomor urut 2 kemarin, kurang memberikan pendidikan politik bagi masyarakat,” ungkapnya. Pasangan RM-SATU juga dinilai sebagai pasangan yang lengkap, paham masalah dan punya solusi untuk memperbaiki dan membangun Bengkulu. \"Coba anda lihat, tidak cagubnya, tidak cawagubnya, semuanya paham masalah, semuanya bisa bicara konsep dengan baik, dan punya bukti bahwa mereka berdua sudah memiliki prestasi dan dicintai rakyatnya,\"  ungkap Zumratul Aini, aktivis perempuan yang juga mantan anggota KPU ini. Beda Kelas Zumratul Aini berpandangan, debat kandidat yang berlangsung  kemarin, sangat tidak berimbang. “Banyak masyarakat yang mengatakan, beda kelas debat. Nomor 1 dalam penyampaian dan menjawab persoalan lebih tertata” Ibu Zum sapaan akrapnya juga menyangkan pasangan nomor urut 2 yang hanya menyampaikan tugasnya hanya mengenyangkan perut rakyat, bagi Zumratul manusia tidak cukup hanya urusan perut. “Imam Ghazali juga dengan tegas mengatakan menyamakan perut dengan nafsu. Sehingga semakin dipenuhi, semakin tak cukup. Atau seperti yang dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib, Barangsiapa yang hanya memikirkan isi perutnya maka harga dirinya tidak lebih dari apa yang keluar dari perutnya. Ini bukan kata saya lho, ini pendapat Imam Ghazali dan Sayyina Ali.” Secara khusus, Zumratul mengomentari penampilan Rohidin yang mengatakan akan mewakafkan dirinya untuk Bengkulu. \"Luar biasa, kami yang ibu-ibu ini tersentuh, pak Rohidin yang sederhana dan cerdas ini insyaallah akan jadi tokoh kebanggaan Propinsi Bengkulu kelak di kemudian hari.\" pungkas Bu Zum, panggilan akrab Zumratul Aini. Selain itu Zumratul juga mengatakan, terlihat jelas saat debat kandidat Jumat kemarin, pasangan nomor urut 2 menunjukkan kerja yang kurang harmonis antara pasangan calon gubernur dan wakil gubernurnya. Terlihat lebih didominasi oleh pasangan gubernurnya sedangkan calon wakil gubernurnya kurang diberi kesempatan berbicara. “Padahal dalam sebuah kepemimpinan harus bagi peran dan tugas, sesuai porsi masing-masing.” pungkasnya. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: