Beredar Makanan Mengandung Boraks

Beredar Makanan Mengandung Boraks

CURUP, BE- Dinas Kesehatan Rejang Lebong meminta masyarakat Rejang Lebong untuk waspada terhadap peredaran makanan khususnya yang merupakan hasil industri rumahan. Hal tersebut setelah pihaknya menemukan satu jenis makanan yang positif mengandung boraks. \"Setelah kita lakukan uji laboratorium bersama BPOM Bengkulu, dipastikan ada jenis makanan yang ada di Rejang Lebong ini yang mengandung boraks,\" ungkap Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Agung Gunawan CP, SKM MKes melalui Kepala Bidang Pengendalian, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL), Nunung Tri Mulyanti. Menurut Nunung makanan yang dipastikan mengandung borak tersebut adalah makanan sejenis kerupuk. Terkait dengan dengan temuan tersebut pihaknya telah mendatangi tempat pembuatan makanan yang dimaksud untuk mengingatkan pelakunya agar tidak menggunakan bahan yang seharusnya digunakan untuk mengawetkan kayu tersebut. \"Meskipun saat kita datangi kita tidak menemukan boraks, namun kita sudah mengingatkan pelaku usaha untuk tidak menggunakan bahan tersebut pada makanan,\" jelas Nunung. Lebih lanjut ia menjelaskan, pasca ditemukannya makanan yang mengandung zat berbahaya tersebut pihaknya akan melakukan pemantauan diseluruh pelaku industri rumahan atau home industri yang ada di Rejang Lebong. Karena menurut Nunung jangan sampai mereka masih menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti boraks. \"Kita tentunya menggunakan mekanisme yang berlaku, bila terbukti akan kita peringati sampai tiga kali, bila masih juga maka yang kita lakukan adalah mencabut rekomendasi terkait perizinan atas usaha yang dilakukannya,\" tegas Nunung. Terkait dengan dampak penggunaan boraks pada makanan menurut Nunung, jika dikonsumsi dalam jangka pajang akan menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan sirkulasi akut bahkan hingga kematian. Untuk mengantisipasi masyarakat mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks ada beberapa ciri yang bisa diketahui. Misalnya untuk makanan jenis mie basah, bakso, longtong dan otak-otak adalah memiliki tekstur sangat kenyal, tidak lengket dan tidak mudah putus, sedangkan untuk jenis krupuk adalah teksturnya sangat renyah dan terasa getir. \"Selain mengandung boraks, kita juga menghimbau masyarakat untuk berhati-hati adanya penggunaan senyawa kimia lain dalam makanan seperti formalin dan rhodamin B,\" jelas Nunung. Dalam kesempatan tersebut, Nunung juga mengingatkan para pelaku home industri khususnya yang bergerak dibidang makanan untuk mentaati UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Dimana dalam pasal 111 dijelaskan makanan dan minuman yang dipergunakan untuk masyarakat harus didasarkan pada standar atau persyaratan kesehatan. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: