Jamaah Bengkulu Nyasar ke Tenda Provinsi Lain
BENGKULU, BE - Kejadian di Mina yang menyebabkan ratusan jamaah haji meninggal dunia, tidak dialami oleh 1.292 jamaah haji asal Provinsi Bengkulu. Hal itu dikarenakan jadwal lempar jumroh jamaah haji asal Indonesia pada malam hari (24/9), sedangkan kejadian tersebut terjadi siang harinya. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Bengkulu, Dr H Suardi Abbas SH MH mengungkapkan semua jamaah haji Bengkulu dalam keadaan selamat dan tidak akan yang menjadi korban desak-desakan tersebut. \"Saya sudah berkoordinasi dengan Tim Pembimbing Haji Daerah (TPHD) Bengkulu, dan mereka melaporkan bahwa tidak ada jemaah kita yang menjadi korban,\" kata Suardi usai mengikuti salat istisqo yang digelar Korem 041 Gamas Bengkulu, pagi kemarin (25/9). Menurut Suardi, jikapun jamaah haji asal Indonesua melakukan pelemparan jumroh pada waktu yang bersamaan, maka kecil kemungkinan menjadi korban, karena jalan yang dilalui juga berbeda. Tempat kejadian tersebut merupakan jalur yang dilalui oleh jemaah haji asal negara Afganistan dan beberapa negara lainnya, sedangkan jamaah haji Indonesia melewati jalur yang berbeda yang sudah ditentukan oleh petugas haji Arab Saudi. \"Banyaknya korban dalam kejadian karena para korban itu awalnya berhenti di tengah jalan, mungkin menunggu jamaah haji dari negara yang sama. Namun ratusan ribu jemaah haji dibelakangnya terus mendorong sehingga korban jatuh dan diinjak oleh jamaah haji yang ada di belakangnya. Itu juga terjadi karena korban tidak mematuhi instruksi dari petugas haji yang ada di sana,\" terangnya. Selain semua jamaah haji asal Bengkulu selamat, Suardi juga mengatakan bahwa 7 orang jemaah yang sebelumnya dinyatakan hilang, sudah kembali dan sudah bergagung dengan jemaah lainnya. Jemaah yang sempat hilang itu adalah Samsuar Ali, Asaibuddin, Abdul Yakat, Chadir dan Umar Ibrahim semuanya dari Kabupaten Mukomuko. Dua jemaah lainnya Musiyem Yoyo S dan Suparyo dari Kabupaten Bengkulu Utara. \"Mereka bukan hilang, tapi tersesat dari rombongan sehingga tidak tahu lagi jalan kembali ke pemondokan. Tapi semuanya sudah kembali dan kondisinya sehat wal afiat seperti jemaah lainnya,\" beber Suardi. Setelah melempar jumroh tersebut, maka selesailah rangkaian ibadah haji dan para jemaah sudah berada di Mekkah menunggu jadwal pemulangannya ke tanah air. \"Untuk jamaah haji Bengkulu kita sudah siap menyambutnya, termasuk kendaraan yang akan menjemputnya dari Embarkasi Haji Antara Bengkulu ke Asrama Haji sebelum bertolak ke rumahnya masing-masing,\" pungkasnya. Ditemukan Kasubag Informasi dan Komunikasi Kanwil Kemenag H Nopian Gustari MPdi mengungkapkan jamaah yang sempat hilang ditemukan sekitar pukul 02.00 WA atau berjarak 3-5 km dari tenda pemondokan di Mina. Penemuan jamaah terpisah-pisah ada yang ditemukan berada di komplek tenda jamaah haji asal Kalimantan Barat, ada yang di tenda jemaah asal Maluku, ada juga yang berkumpul bersama jamaah asal Jawa Barat. Namun semuanya masih di kawasan tenda Mina. Saat ditemukan jamaah terlihat panik dan linglung. Sebagian dari merekapun menangis karena kecapean, pusing melihat ramainya jamaah dan tidak bisa pulang ke tenda. \" Alhamdulillah semua identitas jamaah masih lengkap, dan saat ditemukan jamaah tengah mengkonsumsi juice dan snak,\" terangnya. Peluang jamaah nyasar pun diprediksi tinggi, mengingat kian ramainya jumlah jamaah yang akan berkumpul di Mina dan memiliki satu tujuan melaksanakan lontar jumroh.\"Kita telah mewanti-wanti kepada jamaah untuk tetap taat pada aturan. Karena jika tidak patuh pada aturan yang diumumkan akan berakibat fatal,\" tuturnya. Masih dibeberkan Nopian, pasca tragedi lontar jumroh di Mina yang menewaskan ratusan jiwa, membuat pemerintah Arab saudi memperketat pengawasan. Dengan menurunkan pengawalan polisi dan laskar-laskar arab yang disebar di setiap titik jalan melontar, dan menyediakan semprotan air yang disemprotkan secara embun mengurangi rasa terik matahari. Masih dijelaskan Nopian, puncak ibadah haji ini sangat menyita tenaga, jamaah haji yang diwakilkan saat melaksanakan lempar jumroh di hari kedua pun bertambah. Dari 1292 jamaah diketahui 314 orang jamaah yang lempar jumrohnya diwakilkan. Diduga mereka kelelahan untuk melakukan perjalanan yang kurang lebih 24 km dan ditambah cuaca panas di Mina yang terik. Satu jamaah kloter 8 terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Balai Pengobatan Haji Indonesia atas nama M Dani Masnar (78) dari Bengkulu Tengah. Ia menderita sesak napas pnemonia. \"Namun lempar jumrohnya telah diwakilkan dengan petugas, \" bebernya. Petugas pun tak henti-hentinya mengingatkan jamaah resiko tinggi untuk menjaga kesehatan dan memanfaatkan waktu untuk beristirahat di tenda.
Salat Jumat Ditiadakan Jika pelaksanaan salat Jumat selalu dilakukan oleh umat muslim, maka kali ini justru umat muslim yang tengah menjalankan ibadah haji justru tidak melaksanakannya. Dan diganti dengan salat Zuhur karena masih berada di Mina. \" Ada kemudahaan yang diberikan jamaah untuk tidak melaksanakan sholat jumat, namun tetap melaksanakan sholat zuhur, \" jelasnya. (247/400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: