Bangun Kebersamaan hingga Berkurban untuk Daerah

Bangun Kebersamaan hingga Berkurban untuk Daerah

\"RIO-SHOLAT BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd, Wakil Gubernur Sultan B Najamudin, para pejabat Pemprov dan ribuan masyarakat lainnya, kemarin pagi melaksanakan salat Idul Adha di halaman Masjid Raya Baitul Izzah Padang Harapan, Kota Bengkulu. Yang bertindak sebagai imam salat ini adalah Dosen IAIN Bengkulu, Dr H H Mawardi Lubis MPd dan Khatib Drs HM Manshur SH MH dari Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu. Saat diwawancarai usai salat, gubernur mengatakan, baginya momentum peringatan Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriah ini dijadikan sebagai pemahaman nilai-nilai Islam saat ini dan kedepan supaya jauh lebih baik. “Makna berkurban kali ini untuk membangun kebersamaan, sehingga tidak ada perbedaan antara si kaya dan miskin, pejabat dengan rakyat,” katanya. Menurutnya, Idul Adha bukan hanya sekedar  berbagi daging kurban, namun lebih dari itu yakni berbagi rasa dan saling mengasihi antar sesama warga Provinsi Bengkulu dan umat Islam khususnya. Jika semua masyarakat Provinsi Bengkulu ini mau berbagi rasa kepada orang lain, maka tidak ada lagi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, karena dengan berbagi rasa itu membuat yang kaya mengasihi yang miskin dan orang mampu menyantuni yang lemah. Namun, karena rasa saling mengasihi itu belum mendominasi dikalangan masyarakat, maka angka kemiskinan pun masih tinggi bahwa jurang pemisah antara si kaya dan si miskin saat ini semakin dalam. \"Ketika seseorang membutuhkan pertolongan orang lain, harusnya semua orang bisa memberikan pertolongan. Menolong itu tidak hanya dengan materi, tapi bisa dengan tenaga, pikiran, waktu,\" ujarnya. Dikuinya, pengorbanan yang dilakukan masyarakat saat ini tidak sebanding dengan pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim menyembelih anak kandungnya Ismail. Namun karena keikhlasannya atas perintah Allah, maka sembelihannya diganti dengan seekor kibas atau domba. Untuk itu, ia mengajak semua masyarakat Bengkulu untuk berkorban dengan berbagi terhadap sesama. Dan ia optimis dengan semangat berbagi tersebut kehidupan akan tenteram dan tidak ada lagi yang berbuat jahat. Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu Sultan B Najamudin mengungkapkan, peringatan Hari Raya Idul Adha merupakan wujud rasa syukur atas kondisi daerah yang kondusif, rukun dan tertib serta silaturahmi tetap terjaga. “Jadikan moment ini untuk intropeksi diri, ketulusan, keikhlasan dan pengabdian terbaik kepada Provinsi Bengkulu, bangsa dan negara. Sebab Nabi Ismail saja mau berkorban untuk Allah SWT, kenapa kita tidak mau berkorban untuk membangun daerah Bengkulu agar menjadi lebih baik dari sekarang ini,” ungkapnya. Serahkan Sapi Presiden Usai melaksanakan salat Idul Adha tersebut, Gubernur Junaidi menyerahkan sapi yang diberikan oleh Presiden RI, Joko Widodo kepada pengurus Masjid Raya. Sapi ukuran jombo dengan bobot 1,2 ton itu menjadi sejarah baru bagi Provinsi Bengkulu. Karena sebelumnya belum pernah mendapatkan jatah sapi kurban dari presiden. \"Sapi ini kita serahkan kepada panitia kurban untuk disembelih dan dagingnya akan didistribusikan kepada masyarakat,\" kata Junaidi. Selain menyerahkan sapi dari presiden, Junaidi juga menyerahkan satu ekor sapi dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Menurutnya, yang mendapatkan sapi kurban presiden tahun ini bukan hanya Provinsi Bengkulu, melainkan semua provinsi di Indonesia dan ia berharap untuk tahun-tahun kedepannya jatah dari presiden itu akan terus didapat oleh Provinsi Bengkulu. Gub 4, Wagub 3 Usai melaksanakan salat Idul Adha, Gubernur dan Wakil Gubernur menyembelih hewan kurban berupa sapi di kediaman dinasnya masing-masing. Gubernur sedikitnya memotong 4 ekor sapi dan Wagub memotong 3 ekor sapi dan ia yang langsung menyembelihnya. Bersamaan dengan hal itu, Wagub pun menggelar open house hingga pukul 13.00 WIB siang kemarin.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: