Kiat Bertahan di Tengah Ekonomi Sulit
JAKARTA - Perencana Keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto, menyebut situasi saat ini memang menuntut masing-masing individu agar lebih hebat dalam mengelola keuangan. Ada beberapa cara, dimulai dari mengurangi pengeluaran yang bukan kebutuhan pokok, mencari alternatif barang ataupun jasa dengan harga lebih murah namun memberikan manfaat sama, dan mulai lah swadaya dari hal-hal kecil. Kalau kita mau lebih usaha, ada saja kok alternatif yang bisa membuat kita lebih berhemat. Untuk hal-hal yang bisa kita kerjakan sendiri tapi selama ini dikerjakan orang lain, mulai lah kerjakan sendiri. \"Yang dulu serba beli seperti cabai saja, kalau bisa mulai tanam sendiri. Harga cabai sekarang mahal,\" kata dia. Eko memerkirakan, sampai akhir tahun situasinya akan tetap sama. Kecuali jika ada perubahan signifikan yang dilakukan pemerintah sebagai pemilik uang. Misalnya dengan menggelontorkan dana belanja negara untuk berbagai program prioritas seperti infrastruktur. Namun jika tidak ada perubahan signifikan dan situasi global masih sama atau bahkan memburuk, setidaknya masyarakat Indonesia sudah lebih siap untuk menghadapinya. \"Hanya dari kebijakan pemerintah itu lah kita berharap. Kalau dari faktor global itu di luar dari kekuasaan kita,\" imbuhnya. Atas dasar itu, bagi masyarakat yang sudah berinvestasi (investor), fokus lah pada tujuan investasi yang sudah ditetapkan sejak awal. Bagi investor dengan frame jangka panjang, tidak ada cara lain kecuali bertahan. \"Fokus saja ke tujuan investasi jangka panjangnya. Saya tetap yakin ketika turun, langkah selanjutnya ya naik,\" ucapnya. Maka sebenarnya, menurut dia, bagi yang belum mulai investasi, penurunan tajam di pasar modal menjadi peluang untuk memulai. Hanya harus cermat dan banyak membaca berita terkait situasi terkini untuk memulainya. \"Yakinkan diri terlebih dahulu. Tunggu sinyal kondisi membaik dan jangan langsung belanjakan seluruh dana yang ada untuk investasi pada satu instrument. Lakukan diversifikasi dan secara bertahap,\" terusnya. Bagi masyarakat yang masih pegang uang lebih dan bisa dialokasikan untuk investasi, Eko menyarankan, sementara waktu bisa disalurkan ke deposito dan pasar uang. Lakukan secara jangka pendek dan maksimal jangka menengah dengan tetap antisipasi gejolak tinggi di pasar keuangan.(gen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: