Tak Patuhi Instruksi, Kader Partai Dipecat

Tak Patuhi Instruksi, Kader Partai Dipecat

BENGKULU, BE - Semua partai politik di Provinsi Bengkulu sudah menentukan arah dukungannya terhadap pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Bengkulu seperti Gerindra, Nasdem, PAN, PKPI, Hanura, PKB, Golkar dan PKS memilih mengusung pasangan Ridwan Mukti dan Rohidin Mersyah. Sedangkan PDIP, Demokrat dan PBB mengusung pasangan Sultan B Najamudin dan Mujiono. Masing-masing partai pun sudah menginstruksikan agar semua kadernya mulai dari yang punya jabatan hingga ke masyarakat biasa untuk mematuhi keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terkait dengan pengusungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur itu. Jika membelot ke calon lain atau tidak mematuhi instruksi pengurus partai, maka kadernya pun terancam akan mendapatkan sanksi tegas. Baru-baru ini kader partai yang tidak mau mematuhi instruksi partainya pun sudah mulai terlihat, seperti Tantawi Dali SSos MM yang saat ini menjabat sebagai Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Bengkulu dari partai Nasdem sudah mendeklarasi dukungannya kepada Sultan-Mujiono. Padahal Nasdem sendiri jauh-jauh hari sudah memutuskan untuk mengusung Ridwan Mukti-Rohidin. Tidak hanya itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Drs H Dalhadi Umar BSc MSi dari Partai Gerindra juga terang-terangan mendukung Sultan-Mujiono, padahal Gerindra sendiri mengusung pasangan Ridwan Mukti dan Mujiono. \"Semua kader diwajibkan untuk mematuhi keputusan DPP, jika tidak mau, maka akan diberikan sanksi tegas,\" kata Sekjen DPP Partai Nasdem, H Patrice Rio Capella kepada BE, kemarin. Menurutnya, sanksi tersebut akan diberikan secara bertahap yang diawali  dari teguran lisan dan tertulis. Jika yang bersangkutan masih ngotot untuk mengusung pasangan calon lain, maka Kartu Tanda Anggota (KTA) kepartaiannya akan dicabut. Konsekuensinya, bila kader yang dicabut KTA-nya itu menduduki jabatan politik berupa anggota DPRD, maka secara otomatis akan dilakukan Pergantian Antar Waktu (PAW). \"Kita meminta dan berharap tidak ada kader yang membelot mendukung pasangan kandidat lain, karena partai sendiri sudah memutuskan dengan berbagai kajian dan pertimbangan yang mendalam,\" harapnya. Gerindra Beri Teguran Terkait sikap kader Gerindra, Dalhadi Umar yang langsung mendatangi kediaman Sultan B Najamudin untuk menyampaikan pernyataan dukungan secara pribadi, mendapat reaksi dari DPD Partai Gerindra Provinsi Bengkulu. Sekretaris DPD Gerindra, M Sis Rahman SSos MSi menegaskan bahwa pihaknya alam memberikan teguran dan peringatan keras kepada Dalhadi Umar. \"Kita (DPD Gerindra,red) akan memberi peringatan keras bagi para anggota dewan yang tidak mengindahkan instruksi serta kebijakan partai, terutama soal dukungan politik terhadap bakal Calon Gubernur-wakil gubernur yang telah ditetapkan dimana Gerindra memberikan dukungan kepada pasangan Ridwan Mukti-Rohidin Mersyah,\" tegasnya. Ia mengaku, pihaknya mengetahui adanya sikap Dalhadi Umar yang memberikan pernyataan dukungan kepada pasangan Sultan-Mujiono tersebut melalui media, dan pihaknya langsung menghubungi yang bersangkutan (Dalhadi, red). Selain memberikan teguran dan peringatan keras, pihaknya juga memberikan kesempatan selama 3 x 24 jam agar dapat melakukan klarifikasi ke DPD Gerindra Provinsi Bengkulu atas upaya dukungan politik yang berseberangan dengan kebijakan partai tersebut. Bila tidak memberikan klarifikasi, maka DPD Gerindra akan berikan SP1, SP2 serta SP 3, hingga pada keputusan terakhir bisa diajukan PAW. \"Terus terang, soal pembelotan dukungan yang dilakukan anggota DPRD Provinsi dari Gerindra saudara Dalhadi Umar ini sudah sampai ke pihak DPP. Bahkan pihak DPP telah menginstruksikan agar memberikan peringatan keras, dan itu sudah kita lakukan. Sikap tegas ini diberikan  karena kita tidak ingin ini menjadi contoh yang tidak baik bagi yang kader lainnya. Untuk itulah kita langsung bereaksi, dan kita tunggu saja, kalau dia (Dalhadi, red) tidak juga melakukan klarifikasi, tentu sanksi PAW siap menunggu,\" tegasnya lagi. Menurutnya, sikap berseberangan yang dilakukan kader Gerindra tersebut tentu akan menjadi preseden buruk dan akan mempengaruhi integritas partai. \"Kita tidak mau ada kader atau pengurus partai Gerindra apalagi yang duduk di kursi dewan yang tidak loyal terhadap kebijakan partai, semuanya harus loyal untuk membesarkan partai. Dan dalam Pilgub ini, kita sudah jelas bahwa Gerindra memberi dukungan serta akan memenangkan pasangan calon Ridwan Mukti-Rohidin Mersyah,\" ungkapnya. Dikonfirmasi, Dalhadi mengatakan ia datang menemui Sultan saat itu dalam kapasitas sebagai pribadi dan tidak membawa nama partai. Selain itu, ia juga menegaskan akan tetap setia dan loyal terhadap Gerindra. “Saya datang saat itu menemui Sultan untuk silaturahmi, sebab Sultan ini adalah sosok tokoh muda yang konsisten serta komitmen. Memang saya mengatakan mendukung tapi belum tentu memilih, sebab saya tahu kebijakan partai kami, kita ingin memenangkan Duo RM. Dan untuk silaturahmi saya terhadap Sultan itu, jika memang menurut partai wajar disanksi, maka silahkan. Namun yang jelas loyalitas serta komitmen saya untuk partai Gerindra tidak perlu diragukan, buktinya saat RM mendaftar dulu, saya ikut mengantar, kemudian saya pun siap untuk memenangkan Duo RM. Jadi menurut saya tidak ada yang salah,\" jelasnya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: