39 Pasang Balon Cakada Tes Kejiwaan
BENGKULU, BE - Semua bakal calon gubernur dan wakil gubernur Bengkulu bersama bakal calon bupati dan wakil bupati 8 kabupaten yang berjumlah 39 pasang, kemarin (29/7) mengikuti tes kejiwaan secara bersama di Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu. Tes kejiwaan ini dijadwalkan akan berlangsung selama 2 hari ini, yakni sampai hari ini (30/7) melalui tahap wawancara, sedangkan hari pertama kemarin hanya psikotes secara tertulis. Direktur RSKJ, dr Hj Chandrainy Putri mengatakan bahwa untuk hari pertama bakal cakada akan mengikuti tes psikotes secara tertulis dengan mengerjakan soal dari panitia. “Hari ini bakal cakada mengikuti tes tertulis dengan mengerjakan 500 soal yang telah kami siapkan, untuk hari kedua (hari ini,red), bakal cakada akan mengikuti tes narkoba dengan memeriksa urin dan darah, setelah itu akan mengikuti pemeriksaan stress analizer melalui wawancara,\" ungkap Chandrainy. Menurutnya, pemeriksaan urin dan darah dilakukan untuk mengetahui apakah para kandidat ini mengkonsumsi narkoba atau tidak, karena tes narkona juga menjadi bagian dari tes kejiwaan tersebut. Chandrainy juga menyebutkan, tes kejiwaan ini tidak selama tes kesehatan di RSM Yunus Bengkulu, karena tes kejiwaan hanya dilakukan dengan tertulis, periksa urin, darah dan wawancara, sedangkan tes kesehatan jasmani di RSMY masing-masing kandidat harus diperiksa oleh dokter spesialis di 14 poli. \"Untuk tes hari kedua besok secara keseluruhan setiap kandidat membutuhkan waktu sekitar 1 jam,\" pungkasnya. Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Irwan Saputra SAg MM menegaskan bahwa hasil tes kejiwaaan tersebut sangat menentukan sehat atau tidaknya setiap kandidat. Sebab, hasil tes itu juga akan menjadi bahan pertimbangan KPU untuk menetapkan kandidat calon itu untuk menjadi calon. \"Tes kejiwaan ini sama pentingnya dengan tes kesehatan jasmani, kalau nanti tim dokter menyimpulkan tidak sehat, maka tidak ada alasan bagi kami untuk meloloskannya,\" imbuhnya. Namun demikian, ia meminta partai pengusung tidak perlu cemas, karena pihaknya masih memberikan kesempatan kepada partai untuk menggantikan balonnya, jika balon yang sudah melakukan tes kesehatan tersebut terbukti tidak sehat. \"Hasil tes kesehatan ini bersifat final dan tidak ada hasil tes kesehatan sebagai pembanding, jika nanti ada kandidat yang tidak lulus, maka solusinya harus diganti oleh kandidat yang baru,\" terang mantan ketua KPU Kepahiang ini.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: