Foto Pre Wedding Outdoor Lebih Wah, tapi…
KINI, foto pre wedding telah menjadi bagian dari persiapan acara pernikahan. Foto yang bagus dipajang di hadapan tamu sehingga akan memberikan kebanggaan tersendiri bagi mempelai.
Saat ini sudah banyak wedding organizer, studio foto, ataupun fotografer freelance yang melayani jasa foto pre wedding. Tema ataupun lokasi yang makin beragam membuat kegiatan itu kian menarik.
Pilihan tersebut seharusnya disikapi dengan baik oleh mereka yang akan melakukannya. Waktu serta biaya adalah faktor yang sering menjadi pertimbangan para calon mempelai.
Fiqih Nururddin Al Wali dan calon istrinya, Putri Pratama, misalnya, memilih menjalani foto pre wedding di studio. Alasannya, waktu bertemu hanya sedikit karena mereka bekerja di beda kota.
’’Saya tinggal di Samarinda. Kami memutuskan foto di studio aja mumpung ada waktu ketemu,’’ ujar Fiqih yang melangsungkan pernikahan pada 3 Oktober mendatang.
Selain itu, pria yang saat ini bekerja di salah satu bank di Samarinda tersebut menyatakan bahwa biaya menjadi alasan lain dirinya memilih foto studio. Tema yang dipakainya cukup sederhana dan mainstream, yaitu vintage.
’’Butuh banyak biaya banget. Saya ngerti,meski ini momen spesial, tapi yo harus sesuai dengan kantong. Foto di studio lebih murah,’’ terangnya, lantas tertawa.
Hal tersebut dibenarkan Febryan Steranus, PICJonas Photo. Menurut dia, sesi foto studio lebih sedikit menguras waktu serta biaya jika dibandingkan denga foto outdoor. ’’Lagi pula cukup simpel. Kurang dari satu jam saja sudah selesai momen itu. Price-nya juga lebih murah,’’ jelas dia.
Febry mengungkapkan, latar basic colour dengan aksesori bergaya klasik saat ini begitu digemari pasangan yang memilih foto studio. Hasilnya pun dijamin sempurna karena segala yang dibutuhkan untuk photoshoot tersedia lengkap di studio. ’’Pasti bagus. Tapi, ya gitu rata-rata kalau dilihat pasti konsepnya mirip,’’ ucapnya.
Dita Putri, 27, fotografer yang sering melayani permintaan foto pre wedding,menuturkan bahwa sesi foto outdoor lebih memerlukan waktu dan biaya. Fotografer ataupun calon mempelai harus mengubah lokasi terbuka itu menjadi seperti sebuah studio foto. Apalagi, kendala seperti cuaca yang tidak bisa diprediksi, medan yang belum diketahui, ataupun hal-hal lain kadang mengakibatkan biaya dan waktu foto membengkak.
’’Jadi, mereka yang ingin foto pre wedding di luar studio harus mempersiapkan biaya ekstra untuk persiapan,’’ tutur alumnus Universitas Airlangga tersebut.
Meski begitu, Dita menyebut foto outdoor memberikan hasil yang pasti lebih wah bila dibandingkan dengan di dalam studio. ’’Ada nuansa yang tidak bisa didapat dari foto indoor,’’ kata Dita.
Sama dengan foto studio, tema vintage ternyata lebih banyak digemari di lokasi outdoor. Bedanya, menurut Dita, dirinya kadang lebih bisa mengeksplorasi dengan gaya-gaya yang berbeda meski sudah banyak yang menggunakan tema tersebut. ’’Lebih bisa sedikit berkreasi kalau di luar, lebih enak,’’ tegasnya.
Sementara itu, fotografer pre wedding lain, Wiwin Kurniawan Setyo Sutarjoe, menyatakan bahwa animo masyarakat Surabaya untuk berfoto di luar studio sebenarnya cukup besar. Pertumbuhan bisnis foto pre wedding yang paling besar dirasakannya tahun ini.
’’Namun, ternyata sudah dijadikan bisnis bagi pemilik tempat dan ini yang menjadi kendala,’’ tandasnya. (rid/c14/ayi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: