Potensi PAD Masih Besar

Potensi PAD Masih Besar

BINTUHAN,BE- Dinas Pendapatan pengelolaan Keuangan dan Aset daerah (DPPKAD) Kaur mengakui potensi pajak daerah di kabupaten kaur masih cukup tinggi untuk dikembangkan. Namun sayang sebagaian besar kesadaran warga untuk membayar pajak sangat rendah. Sehingga pontensi itu sangat sulit pula untuk digali menjadi lebih baik.

“Sebenarnya potensi PAD Kaur ini sangat besar jika dikelolah dengan baik, tapi penyebabnya ini kesadaran masyarakat,” kata Kepala DPPKAD Kaur Drs Ersan Safiri, MM melalui Kabid Pendapatan Merwan Tabrani, SE belum lama ini.

Merwan mengatakan, salah satu contohnya pajak Rumah makan dan restoran yang ada di Kaur. Meski dalam perda sudah ditetapkan pajaknya sebesr 10 persen dari pendapatan namun pemilinya terkesan kucing-kucingan sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan berapa pajak yang harus dibayar.

“Lantaran tidak bisa dipasok terpaksa hanya berapa yang ada saja kita kumpulkan,” katanya.

Lanjutnya, sepanjang tahun 2015 ini misalnya. Petugas yang sudah ditunjuk sangat rutin melakukan penagihan pajak di Kabupaten Kaur setidaknya terdapat kurang lebih 100 unit restoran dan rumah makan yang wajib pajak. Namun buktinya dari jumlah itu perbulan terkadang petugas tagih hanya mampu mengumpukan uang rata-rata Rp 2 Juta dari target pajak itu.

“Serba susah kita kasih karcis sebagai dasar untuk membayar biaya makan kepada pihak rumah makan mereka tetap tak mau menggunakannya begitu juga dengan hotel kita berikan blangko untuk dasar mereka menarik biaya penginapan tidak,” terangnya.

Ditambahkannya, bila dilihat sepintas bila satu rumah makan berpendapatan kotor sebesar 500 ribu per hari maka wajib membayar pajak sebesar Rp 50 ribu hitung saja bila satu bulan maka yang bersangkutan wajib membayar pajak Rp 1,5 juta. Namun sayangnya saat petugas datang terkadang hanhya membayar Rp 50 ribu saja dan hal ini tentu tak bisa ditolak atau diperkarakan lantaran petuga juga tak punya bukti riel pendapatan mereka.

“Kondisi seperti ini sudah berlansung sejak dari dulu akibatnya PAD dari skotro ini sangat sulit sekali ditingkatkan,” pungkasnya.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: